Rabu, 20 Februari 2013

FUNGSI LES/FOSIL KAYU

 
Oleh Mas Gun Saputra
 
fungsi les atau fosil kayu semoga menambah wawasan kita

1. LES DAPDAP : cirinya warna putih,coklat tua,dan kuning.( warna tiga yang terbaik ) fungsi les dapdap ini baik ditempatkan di tempat suci sebagai taksu rumah.Baik juga dipakai sebagai cincin … untuk penjaga gaib kita sehari hari.Gunakan setiap kita memuja HYANG WIDI WASA.( TUHAN )
2. LES KELOR/GALIH KELOR : ciri warnanya hitam pekat.Namun terlihat jelas les kelor ini berserat dan tampak seperti kayu.Yang terbaik adalah yang berisi badar perak atau emas.Fungsi les kelor ini baik untuk pegangan sendiri…tidak cocok dipinjamkan pada orang lain.Penolak hawa sihir,penetral sakit perut (rendam dalam air ,lalu rendaman air itu diminum ), membuat rasa percaya diri .Satu hal yg perlu diingat jangan di pakai untuk memukul karna bisa berakibat fatal.
3. LES JATI : cirinya warna les ini abu kehitaman agak kecoklatan. Berserat seperti kulit pohon jati.Fungsi les jati ini baik untuk penenang jiwa pemakainya.Sangat baik dipakai oleh orang yang memiliki tekanan darah tinggi… baik juga dipakai untuk sembahyang.
4. LES JEPUN : ciri les jepun ini warnanya abu ,coklat,putih dan hitam.Seratnya seperti pohon jepun.Yang terbaik dipakai adalah yang warna hitam dan putih. Fungsi les jepun ini baik digunakan untuk sembahyang dan penjaga gaib aura pemakainya.Les jepun ini sangat cocok dipakai para pemangku dan pendeta.
5. LES ASEM : ciri les asem ini warnanya hitam coklat tua.Serat les asem ini mirip seperti pohonnya.Yang terbaik adalah warna hitam tua.Fungsi les asem ini baik dipakai kekuatan taksu …berbicara dan kewibawaan.Sangat ampuh untuk para penekun ilmu kebatinan.
6. LES JAKE : cirri les ini warnanya coklat.Seratnya mirip pohonnya( pohon jake ). Fungsi les jake ini baik untuk penawar racun dan alcohol.Rendam les ini dalam air…biarkan selama 30 menit lalu minumkan pada si sakit.Tapi ingat berdoalah juga pada Sang Pencipta .
7. LES CENDANA : ciri les ini warnanya abu kemerahan dan coklat.Ciri khususnya adalah saat digosok akan mengeluarkan bau harum cendana yang lembut.Fungsi les cendana ini baik dipakai sebagai syarat untuk mendekatkan diri pada SANG PENCIPTA. Energy gaib dan energy langit sangat cepat datang menghampiri pemiliknya.Les cendana baik juga dipakai sebagai pengontrol diri untuk selalu berbuat baik pada sesama.Satu pantangan bagi pemakainya jangan di bawa ketempat orang sakit.,Karna unsur gaibnya seolah olah kita mendoakan si sakit agar cepat meninggal.
8. LES PISANG MAS : ciri les ini warnanya ada yang abu ,coklat dan putih. Tapi ciri yang terlihat nyata seratnya seperti serat pohon pisang . Fungsi les ini baik untuk penetral racun bikinan manusia yg menggunakan sihir.Sebagai sarana untuk menjaga keselamatan keluarga,dan pelindung diri sendiri.
9. LES KAYU ANGIN : ciri les ini warnanya hitam pekat.Fungsi les ini baik dipakai saat berjalan dimalam hari apalagi tempat yang angker, les ini mampu memberikan energy keberanian buat pemakainya untuk menghilangkan rasa takut, dan membuat para mahluk gaib menghindar .
10. LES CEMPAKA : ciri les cempaka ini wananya agak kuning, abu dan kecoklatan.Fungsi les ini baik dipakai sebagai sarana mendekatkan diri pada SANG MAHA PENCIPTA (HYANG WIDI ),baik juga sebagai sarana pengasih antar sesama.
11. LES TIGA KANCUH : ciri les ini warnanya hitam kecoklatan.Fungsi les ini baik dipakai saat kita bepergian malam hari, sangat ditakuti oleh mahkluk gaib yang sering iseng dengan manusia.Terutama mahkluk jadi jadian.
12. CENANA JENGGI : ciri les cenana jenggi ini warnanya agak coklat. Cuma agak coklat muda warnanya….dan harumnya kalah dengan cendana dari Timur Leste. Fungsi les cendana jenggi ini baik dipakai sebagai sarana mendekatkan diri ( penarik energy langit ) pada SANG PENCIPTA.Baik sebagai pengasih antar sesama.
13. LES KAYU BIDARA : wana les kayu bidara ini coklat tua nyaris warnanya kehitaman.Fungsinya untuk penetral panas dalam dan memperbaiki fungsi ginjal.Caranya merendam les ini dalam air lalu rendaman air ini diminum.
14. LES TEEP : warna les teep ini coklat mirip kulit pohonnya. Fungsi les ini untuk ditempatkan di rumah sebagai penguat energy pelindung.Baik juga dipakai sebagai cincin agar terlindung dari energy negative diluar rumah.
15. LES KETEWEL : warna les ini agak coklat.Baik dipakai untuk sembahyang dan mendekatkan diri pada Tuhan. Bagus digunakan sebagai cincin.
16. LES PALUD BUMI : ciri warnanya coklat kehijauan. Fungsi les ini baik untuk ketentraman dan kesejukan batin, Cocok dipakai oleh orang yang memiliki emosi berlebihan dan tidak terkontrol..agar mampu menahan diri. Mampu membawa kesejukan bagi pemilknya..dan orang disekitarnya.
17. BUNGKAK NYINGNYING : warnanya abu kecoklatan. Fungsinya untuk penjaga diri dan penjaga gaib rumah. Aura gaibnya mampu melindungi pemiliknya.
18. LES TENGULUN : warna les ini abu kehitaman agak kehijauan.Fungsi les ini sangat baik dipakai sebagai sarana untuk pengasih dan pelindung gaib pemilknya.Baik dipakai sebagai permata untuk menagih hutang,penglaris dagangan dan pemikat.
19. LES KLIKA ( JARAK ) : warnanya coklat kehitaman…seratnya mirip serat pohon kelapa.Fungsi les ini baik dipakai sebagai penjaga diri dari gangguan alam gaib.Menghindarkan kita dari semua mahkluk gaib yang sering mengganggu.Juga baik dipakai sarana penyakit panas dalam.
20. WARINGIN SUNGSANG : warnanya hitam. Baik dipakai sebagai penolak dan penangkis serangan ilmu hitam.
21. LES PEPAYA : warnanya putih kecoklatan. Baik dipakai sebagai penawar racun dan panas dalam….direndam dalam segelas air 30 menit.Lalu airnya diminumkan pada si sakit.
22. LES TIING (BAMBU) : ciri les ini warnanya kuning kecoklatan berserat seperti akar bambu.Fungsi les ini baik untuk pengasih,mencari rejeki.,kekebalan dan menumbuhkan rasa percaya diri.
23. LES KOPI : les ini jarang sekali terlihat.Karna biasanya les ini seperti biji kopi.Konon les ini bisa membuat orang kebal dan tak tergores senjata tajam dan senjata api.
24. LES KASUA : les ini warnanya coklat kemerahan .Baik dipakai sebagai cincin dan mampu memberikan perlindungan secara gaib bagi penggunanya.Bisa dipakai sebagai sarana penawar gigitan ular dan serangga.

Senin, 18 Februari 2013

CAKRA

Sumber : Mangku Surya
CAKRA DAN KUNDALINI
Letak cakra.

Cakra sebenarnya adalah perputaran dan aliran energy yang berbentuk roda atau cakram. Perputaran ini akan menimbulkan pusaran energy. Pusaran enrgy ini akan dialirkan kesetiap organ tubuh melalui nadhi-nadhi yang sangat halus melewati system gland tubuh. Aliran energy Cakra ini akan bertanggungjawab, atas kerja dan fungsi organ-organ dalam tubuh fisik. Kalau dilihat secara mata bhatin, di badan Halus kita terdapat bulatan bercahaya, seperti matahari yang mengeluarkan berkas sinar dengan warna yang berbeda –beda. Bulatan sinar inilah yang disebut Cakra itu. Dalam inti Cakra terdapat jalinan simpul yang menyerupai anyaman, sympul ini terhubung dengan Cakra lainnya melalui nadhi halus. Dari beberapa Cakra ada sympul Cakra yang akarnya berhubungan langsung dengan nadhi utama yaitu susumana nadhi yang terletak di rongga tulang punggung tubuh pisik. Ada banyak cakra kecil kecil dalam tubuh kita kalau dilihat secara bhatin, tapi dalam kepentingan pembahasan ini kita hanya akan pelajari tuju Cakra utama tulang belakang. Mandala-mendala itu adalah:

Cakra Mooladara yang terpusat di Tulang ekor.
Cakra Swadhistana yang terpusat di pusat Sex
Cakra Manipura yang terpusat di daerah pusar.
Cakra Anahata yang terpusat di daerah Jantung.
Cakra Wisudha yang terpusat di tenggorokan..
Cakra Agna yang terpusat di Mata ketiga.
Cakra Sahasrara yang terpusat di Ubun-ubun.
Fungsi Cakra

Dalam uraian di atas sudah disebutkan, Cakra merupakan pusat aliran energy baik yang keluar maupun yang masuk ke dalam tubuh. Fungsinya sangat penting diketahui untuk penyembuhan, kebangkitan Kundalini. Secara umum Cakra berfungsi sebagai berikut:

Menarik , memberi, memroses,dan mengalirkan energy ke seluruh tubuh untuk memenuhi keperluan oegan-organ tubuh dalam beraktifitas dan kreativitas.
Mengendalikan dan bertanggung jawab terhadap energy yang dibutuhkan oleh tubuh.
Untuk meningkatakan kesadaran spiritual.
Sebagai sumber penyembuh suatu penyakit.
Sebagai pengembang daya bathin.
Sebagai penyalur energy tenaga dalam, Prana dan Kundalini.
Sebagai alat pendeteksi .
Cakra adalah Setana Para Dewa Dewi.

Kita sebagai manusia harus selalu membersikan cakra kita , karena cakra kita sujatinya adalah stana Para Dewa Dewi yang selalu menjaga dan menuntun hidup kita. Supaya hidup kita selalu menebarkan getaran energy Dewata. Dengan selalu melakukan menucian diri pisik dan juga cakra, secara alamiah nerfy kedewataan kita bangkit melalaui cakra cakra kita. Dan sifat Bhuta yang mempengaruhi hidup kita pelan pelan muali terhapuskan. Secara Lengkap keterangan

Cakra dan Stana Dewata sebagai berikut:

Cakra Mooladhara adalah IStana Dewa Brahma, Dewa Ganesa, Dewa Kabera dan Dewi Dakini, Dewi Uma, Dewi Laksmi.
Cakra Swadhistana adalah Istana Dewa Indra, Dewa Baruna, Dewa Wisnu dan Dewi Rakini.
Cakra Manipura adalah Istana Dewa Agni, Dewa Surya, Dewa Rudra dan Dewi Lakini.
Cakra Anahata adalah Istana Dewa Iswara, Dewa Vayu, Dewa Kama, Dewi Laksmini , Dewi Ratih.
Cakra Wishuda adalah Istana Dewa SadaSiwa , Dewi Gauri.
Cakra Agna adalah Istana Dewa Parama Siwa , Dewi Hakini.
Cakra Sahasrara adalah Istana Dewa Siwa, Hyang Tunggal , Dewi Ama Kala.
Dengan memahami bahwa cakra kita adalah Istana Dewata, kita semestinya selalu meyakini dan menyadari kita selalu dalam lindungan Tuhan Yang maha Kuasa dan selalu mendekatkan diri dan melakukan kehidupan dengan penyerahan total kehadapan Nya.

Cakra adalah penarik dan penyalur Prana.

Cakra merupakan pusat alairan energy baik yang keluar maupun yang masuk kedalam tubuh kita. Pengetahuan tentang cakra penting sekali kita ketahui terutama dalam melakukan tehnik penyembuhan, kebangkitan Kundalini , atau menaikan level kesadaran spiritual kita.

Secara garis besar, fungsi cakra adalah sebagai berikut:

Menarik, member, memroses dan mengalirkan energy keseluruh tubuh untuk memenuhi keperluan organ-organ tubuh dalam aktivitas dan kreativitas.
Mengendalikan dan bertanggung jawab terhadap energy yang dibutuhkan oleh seluruh tubuh.
Cakra membantu perjalanan kesadaran jiwa dalam mendalami spiritual.
Sebagai alat dalam penyembuhan penyakit.
Cakra mampu membangkitankan Panca indra dan pengembangan daya bhatin.
Cakra mampu menyalurkan prana untuk media penyembuhan.
Cakra bisa digunakan sebagai alat pendeteksi aenergy.
Hubungan cakra dengan prana Alam, bisa digambarkan sebagai berikut:

Prana .

Prana adalah sebenarnya sejumlah total dari seluruh energy yang terwujud di alam semesta. Semua energy itu adalah daya-daya yang ada di alam semesta dan yang mengatur kehidupan alam . Dan prana juga merupaka daya terpendam yang ada dalam diri kita yang terdpat dimana-mana. Magnet, dingin, panas, oksigen, suara, cahaya adalah manifestasi dari prana itu seniri. Semua kekuatan , semua tenaga bersumber dari sumber yang sama yaitu Atma ( Roh). Semua kekuatan pisik dan mental adalah bersumber dari prana. Sama dengan di alam semesta smua kekuatan dan daya vital bersumber dari satu Tuhan yang maha Tunggal, dengan melatih Pranayama dan mampu mengusai dalanm diri adalah modal dasar untuk mengendalikan Prana alam semesta. Dengan Pranayama kita akan bisa mengarahkan hidup kita kearah lebih baik, untuk kesehatan, ketenangan, kesuksesan dan sebagainya. Melalui pelaksanaan Pranayama, kita akan selalu menarik dan menyalurkan energy vital dari sumbernya, yaitu alam semesta kedalam diri kita, yang bias kita gunakan sesuai kebituhan kita. Di alam semest sumber Prana Adalah Matahari, semua kehidupan memperoleh asupan energy terbesarnya dari Matahari, itu kenapa dalam Pranayama Surya, ini kita arahkan pengolahan nafas kita untk terhubung dengan kekuatan energy dan cahaya Matahari itu, yang selanjutnya kita salurkan untk memelihara kesehatan, keseimbangan dan ketenangan hidup kita.

Hubungan energy itu adalah ,

Cakra mooladhara menyerap energy pertiwi/ bumi.
Cakra Swadhistana menyerap energy Air.
Cakra Manipura menyerap energy Api.
Cakra Anahata menyerap energy angin/udara.
Cakra Wishuda menyerap energy suara .
Cakra Agna menyerap energy Cahaya.
Cakra Sahasrara menyerap energy pengetahuan semesta.
Cakra sebagai tahapan kesadaran mahluk.

Dalam perjalanan spiritual , akan berakibat pada pengembangan cakra ckara . dengan berkembangnya cakra akan membawa kesadaran baru bagi manusia, Kesadaran manusia dipengaruhi sampai cakra mana dia mengembang dalam perjalanan spiritualnya. Hubungan cakra berkembang dengan naiknya kesadaran manusia dapat dilukiskan seperti ini,.

Bekembangnya Cakra Mooladhara membawa manusia pada kesadaran pisik/badan, sehat pisik. Berkembangnya cakra Swadhistana membawa manusia pada kesadaran social masyarakat/ Sehat social. Berkembangnya cakra Manipura membawa manusia pada kesadaran kreativitas/sehat kerja. Berkembangnya cakra Anahata membawa manusia pada kesadaran Cinta kasih/ sehat cinta kasih dalam hidup. Berkembangnya cakra Wishuda membawa manusia pada kesadaran Ketuhanan/ Spiritual tanpa ilusi. Berkembangnya cakra Agna membawa manusia pada kesadaran Intuisi/imaginasi, kesadaran pikiran positif. Berkembangnya cakra Sahasrara membawa manusia pada kesadaran pengetahuan semesta. Inilah gambaran Singkat hubungan cakra dengan kesadaran manusia.

Cakra sebagai penentu kesehatan Pisik.

Cakra Mooladhara
Merupakan dasar kekuatan tubuh pisik, sekaligus pelindung tubuh pisik dari energy yang bersifat negative. Pada Tubuh Cakra ini banyak berpengaruh pada,

- Kerangka Tulang –tulang,

- Urat=urat.

- Daging dan otot,

- Kwalitas Darah,

Bila Cakra mooladhara bermasalah menyebabkan sesorang akan menjadi pemalas, lemah dan sring purus asa. Dan penyakit yang timbul eperti:

- Penyakit Reumatik,

- Penyakit Tulang punggung,

- Asam urat,

- Kanker dan Demam.

- Tubuh lemah,

- Kurang semangat.

- Secara kejiwaan, cepat marah, rasa jengkel, dan emosi kurang stabil.

Cakra Swadhistana
Sifat cakra ini, mempengaruhi nafsu dan emosi dengan tingkat lebih rendah, hilangnya akal sehat, kurangnya rasa peduli, kurang percaya pada diri sendiri, kecemburuan , serakah. Untuk pisik Cakra ini mengendalikan organ tubuh seperti:

- Kemaluan,

- Uretra,

- Kandung kencing,

- Indung Telur,Sperma

- Kandung kemih.

Kalau Cakra Swadhistana mengalami gangguan, akan mengakibatkan penyakit sperti:

- inpotensi,

-Penyakit seksual,

- Haid tidak lancer,

- Kemandulan,

-Pikun.

Cakra Manipura
Cakra ini lebih banyak berpengaruh pada system pencernaan tubuh pisik dengan mengendalikan usus-usus di dalam perut. Bila Cakra ini mengalami gangguan menyebabkan berbagai penyakit Pisik seperti:

- Busung Lapar.

- Pertumbuhan Lambat,

- Mencret atau sembelit.

- Penyakit Kolik,

- Hernia atau jaringan robek.

Penyakit Secara kejiwaan seperti :

-emosional,-

-kejengkelan,

- dan kejiwaan lainnya.

Cakra Anahata.
Cakra Anahata adalah pusat pemrosesan prana, dan menyalurkannya ke cakra yang lebih tinggi dank e cakra yang lebih rendah. Cakra ini lebih banyak mengontrol keseimbangan kerja Jantung, paru –paru dan juga kelenjar thymus. Penyakit yang timbul juka Cakra ini terganggu adalah :

Secara pisik seperti:

-Penyakit jantung,

-Penyakit Darah rendah/tinggi,

-Stress,

-Pertahanan tubuh lemah.

Secara Kejiwaan penyakit yang timbul adalah:

- Kesombongan.

- Kemunafikan,

- Tamak,

- Iri hati,

- Merasa bersalah,

- Dan banyak harapan.

Cakra Wisudha.
Cakra ini berrugas mengontrol kerja organ-organ tubuh di tenggorokan seperti, batang tenggorokan, Kelenjar gondok, Parathyroid, pita suara. Bila cakra Wisudha mengalami gangguan akan menyebabkan penyakit ;

- Sakit gondok,

- Batuk pilek,

- Suara serak.

- Asma.

Cakra Agna.
Cakra ini bertugas mengntrol seluruh cakra di bawahnya, kelenjar –kelenjar dan mempengaruhi organ tubuh yang vital. Gangguan Pada Cakra ini dapat menyebabkan penyakit seperti:

- Sakit Mata.

- Sakit Kepala,

- Kanker dan kelenjar endokrin.

Cakra Sahasrara
Cakra ini adalah gerbang rohani dan spirit ketuhanan, banyak pesan rohani yang didapat kalau cara ini terbuka, Tapi kalau sampai cakra ini terganggu akan memudarkan keyakinan kita pada ke maha kuasaan Tuhan.

Cakra sebagai pemasok Warna Aura.

Cakra sebagai pusat energy yang akan selalu menarik dan mengeluarkan energy , energy yang ditarik dan dikeluarkan seperti energy pertiwi, air, api, udara,suara, sinar dan spiritual rohani. Nah khusus mengenai energy Sinar, Setiap cakra akan mengeluarkan sinar dengan warna masing masing sampai keseluruh tubuh dan samapi dilapisan tubuh sehingga akan menunjukan warna aura pada seseorang, Cahaya Warna Merah akan keluar dari cakra mooladara menyebakan aura warna merah , Warna Jingga akan keluar adari cakra Swadhistana akan menyebabkan Aura warna Jingga pula, Warna kuning akan keluar dari cakra Manipura akan menyebabkan Aura warna kuning pula, , Warna hijau akan keluar dari cakra Anahata akan menyebabkan Aura warna hijau pula, , Warna Biru akan keluar dari cakra Wisudha akan menyebabkan Aura warna biru pula, ,Warna Nila akan keluar dari cakra Agna akan menyebabkan Aura warna nila pula, ,Warna Putih atau Emas akan keluar dari cakra Sahasrara akan menyebabkan Aura warna putih dan emas pula, ketujuh Wrana cahaya ini akan napak pada Aura seseorang karena cakra terus bekerja,. Kalau seimbang Cakra warna aura akan Nampak pelangi atau domonan putih, tapi kalau satu saja yang domonan, Warna aura akan dominan hanya satu saja. Dan Aura juga akan menunjukan kesehatan seseorang karena keaktifan cakra masing masi

KUNDALINI.

Belakangan ini dapat kita temukan berbagai tulisan atau pengajaran mengenai pembangkitan kundalini dengan cepat tanpa memperhatikan aspek lain yang sebenarnya sangat menentukan, yaitu pembentukan watak dan peningkatan spiritualitas, karena tanpa itu pembangkitan kundalini yang di agungkan itu akan berubah menjadi petaka bagi praktisinya, apalagi kalau itu dilakukan tanpa bimbingan seorang Guru Sejati tahap demi tahap, atau bahkan dengan kurang mendalam dan secara serampangan seseorang meramu sendiri tekniknya dari berbagai buku atau dari berbagai perguruan dan kemudian mengajarkannya kepada orang lain. Inilah yang menyebabkan terjadinya berbagai sindroma kundalini yang sangat sulit dipulihkan.
Kundalini sering disebut sebagai ular api. Ia adalah kekuatan yang amat hebat yang berada dalam tubuh manusia. Energi ini berada dalam semua tataran alam. Seperti halnya prana yang keberadaannya antara lain berhubungan dengan sinar matahari, penelitian kegaiban menunjukkan bahwa kundalini rupanya berhubungan dengan kekuatan di dalam pusat bumi. Jelaslah bahwa selain memerlukan prana, kita juga memerlukan kundalini untuk keperluan evolusi jiwa. Kita membutuhkan keduanya, tetapi bila salah satu di antaranya berlebihan atau kurang, maka hal ini dapat mengakibatkan bahaya yang sangat serius. Itulah sebabnya ada risiko yang cukup besar dalam membangkitkan kundalini, terutama bila praktisinya belum suci dan murni. Kita sudah banyak mendengar tentang kundalini serta bahaya pembangkitan sebelum waktunya. Dan apa yang banyak kita dengar itu memang ada benarnya. Ada bahaya yang benar-benar serius dalam membangkitkan aspek dari energi hebat ini sebelum ia memperoleh kesucian hidup dan pikirannya. Hanya dengan memperoleh kesucian hidup dan kesucian pikiranlah manusia dapat selamat bila ia ingin membangunkan kekuatan yang begitu hebat ini.

Banyak orang mengira bahwa kundalini benar-benar tidur dan tidak aktif. Tapi sebenarnya kundalini memiliki peranan yang amat besar dalam kehidupan manusia. Dia secara terus menerus memberikan kehidupan pada stiap mahluk hidup.

Seperti halnya semua energi yang lain, kundalini sendiri tidak tampak dengan mata biasa. Dalam tubuh manusia, kundalini menempatkan dirinya dalam suatu wadah berbentuk bola berongga konsentris yang terbuat dari zat astral dan eterik, yang satu berada dalam yang lainnya. Nampaknya terdapat tujuh bola konsentris seperti itu di dalam cakra dasar, di sekitar tulang ekor. Pada orang biasa energi ini aktif pada bagian terluar bola-bola ini. Di dalam bola-bola lainnya energi itu “tertidur”.

Kundalini sering digambarkan sebagai dewi dalam berbagai kitab yoga, indah berkilau seperti kilat sedang tidur di dalam cakra dasar, seperti seekor ular yang melingkar tiga setengah lingkaran melilit linga svayambhu dan menutupi pintu susumna dengan kepalanya. Walaupun dia tertidur dikatakan bahwa “Kundalini memelihara kehidupan semua makhluk”.

Pada saat kebangkitannya, jalan yang dilaluinya berbentuk spiral, berbelok-belok naik. Kebangkitan kundalini ini juga akan mengaktifkan kesadaran yang lebih tinggi sehingga alam-alam yang lebih tinggi akan terbuka nampak dihadapan kita secara berurutan.

Pada kebanyakan orang, kundalini berada di dasar tulang punggung dalam keadaan tidur, dan keadaan seperti ini memang jauh lebih baik daripada membangkitkkannya sebelum orang tersebut berkembang moralitasnya, dan sebelum pikiranya cukup bersih untuk dapat menangani energi itu tanpa terkena bahaya. Kemauan juga harus kuat untuk dapat menguasai energi itu.

Hendaknya orang jangan mencoba membangkitkan kundalini tanpa bimbingan seorang Guru yang amat mengerti persoalannya dan yang mendapat penugrahan untuk ini, karena bahaya yang ditimbulkan akibat pembangkitan yang salah amat serius dan nyata. Bahaya itu ada yang murni dan bersifat fisik dan juga batin. Gerakan kundalini tanpa kontrol selain merusak tubuh pisik dan juga bisa merobek laipasan tubuh halus. Salah satu efek pembangkitan kundalini secara salah yang biasa muncul adalah api kundalini yang mengalir ke bawah dan bukannya ke atas. Dengan begitu merangsang nafsu-nafsu rendah demikian kuatnya sampai tingkat yang tidak mungkin lagi terbendung. Orang itu berada di hadapan kekuatan yang dahsyat seperti seorang perenang menghadapi mulut ikan hiu sendirian dengan tangan kosong. Orang seperti itu menjadi setengah manusia setengah binatang, raksasa keburukan, karena berada dalam cengkeraman kekuatan berjenis buruk yang terlampau kuat untuk dapat dilawan oleh kekuatan manusia biasa. Orang yang membangkitkan kundalini sebelum waktunya bisa saja memperoleh kekuatan gaib yang luar biasa, tapi kekuatannya itu menghubungkannya dengan evolusi dari tingkat rendah yang seharusnya dihindari oleh setiap manusia. Dan untuk membebaskan diri dari perbudakan itu dapat membutuhkan lebih dari satu inkarnasi.

Selain itu, pembangkitan kundalini sebelum waktunya akan mengintensifkan semua sifat manusia, mengaktifkan sifat jahat; lebih mudah daripada sifat mulia. Misalnya ambisi seseorang dalam badan mental yang sangat cepat terbangkitkan dan segera membengkak keluar badan. Kundalini dapat membuat daya intelek menjadi sangat intensif, tapi di waktu yang sama dapat menimbulkan kebanggaan abnormal bersifat kesetanan, yang tidak mungkin dapat diperkirakan.

Memang kurang bijaksana kalau seseorang mengira bahwa ia sanggup menghadapi kekuatan yang mungkin timbul dalam dirinya. Ini bukan energi biasa tapi energi yang tidak dapat dibendung. Yakinlah bahwa tidak seorang pun boleh membangkitkan kekuatan itu tanpa bimbingan seorang Guru Yang mendapat Panugrahan sujati. Jika kekuatan itu aktif tanpa disengaja, seharusnya ia minta nasehat kepada orang yang mengerti persoalan itu dengan segera. Sekali lagi, jangan mencoba-coba membangkintkan kekuatan yang dahsyat ini tanpa pengawasan Guru ahli yang akan mengawasi semua tahapannya. Kekuatan kundalini merupakan kenyataan yang hebat, salah satu kenyataan mendasar di alam semesta. Daya ini benar-benar tidak dapat dianggap sebagai permainan, karena mencobanya tanpa pengertian yang mendalam lebih berbahaya daripada seorang anak yang bermain-main dengan bahan peledak. Dalam hal seperti itu, orang sering mengira bahwa bagi dirinya pasti ada perkecualian hukum alam, bahwa akan terjadi campur tangan Tuhan yang akan menyelamatkan dirinya dari perbuatan main-main itu. Yakinlah bahwa hal seperti itu tidak mungkin terjadi, seperti seorang yang secara ceroboh menyulut bahan peledak, sangat mungkin untuk menjadi korban yang pertama. Hal seperti ini berlaku bagi setiap kasus tanpa kecuali, karena dalam kerja Hukum Agung Alam Semesta tidak ada yang disebut dengan pilih kasih. Ingatlah pepatah yang sering diucapkan.Banyak orang merasa yakin bahwa dia sudah siap memperoleh pelajaran yang tinggi tanpa bekerja keras terlebih dahulu dengan sabar melalui pembentukan watak. Perbaikan karakter harus ditempuh terlebih dahulu, kemudian Guru akan memberitahu kapan dia siap melakukan pembangkitan kundalini yang dahsyat ini.

Kadang-kadang dapat terjadi pembangkitan lapisan api dari kundalini secara spontan sehingga terasa sedikit hangat, bahkan dapat bergerak dengan sendirinya. Bila ini terjadi dapat mengakibatkan rasa sakit yang luar biasa, karena salurannya belum siap untuk maksud ini, sehingga api ini harus membakar banyak sampah eterik yang menghalangi proses perjalanannya. Bila kundalini bangkit dengan sendirinya atau bangkit tanpa disengaja, biasanya dia mengalir ke atas mengikuti arah yang sudah diambil oleh penjelmaan terendah dan terhalus. Bila mungkin, seharusnya kita menggunakan daya kemauan kita untuk menahan gerakannya. Dan bila tidak berhasil, kita tidak perlu menjadi cemas.

Api ular mungkin akan memancar keluar melalui kepala dan terlepas ke dalam atmosfir di sekelilingnya dan biasanya hal ini tidak mengakibatkan kerugian apa-apa kecuali adanya sedikit rasa lemah di tubuh. Orang mungkin hanya akan kehilangan kesadaran untuk sementara saja. Bahaya yang benar-benar mengerikan bukannya berhubungan dengan mengalirnya api kundalini ke atas, tetapi oleh adanya kemungkinan mengalirnya api kundalini ke bawah dan ke dalam.

Banyak orang berkata bahwa penguasaan yang sempurna atas yoga tidak bisa dicapai dalam satu kehidupan. Karena itu penguasaan kundalini harus diulang pada setiap inkarnasi, karena alat-alat itu diganti pada setiap inkarnasi. Tetapi sekali seseorang berhasil menguasainya maka akan lebih mudah dalam melakukan pengulangan itu. Jika seseorang telah menjadi murid dari seorang Guru Sejati dan belum mencapai kesempurnaan dalam hidup ini, maka sang Guru akan menuntun dan mengarahkan jiwa si murid sehingga pada kelahiran berikutnya dia berada pada kondisi yang memungkinkannya menyempurnakan kemajuan rohaninya. Inilah tanggung jawab berat seorang Guru Sejati yang bertanggung jawab atas panugrahan guru yang dengan penuh ketulusan yang tanpa pamrih, dan tanpa pengingkaran, dia tidak akan berhenti membimbing siswanya sebelum dia mencapai tujuan tertinggi.

Bila sudah kundalini terbangkitkan, dia haruslah dikuasai benar-benar, dan harus digerakkan melewati pusat-pusat dengan urutan tertentu sesuai dengan perbedaan jenis orangnya. Gerakan ini juga harus dilakukan dengan cara yang khusus supaya memperoleh hasil yang memuaskan.

Jika kundalini dibangkitkan dengan benar di bawah petunjuk Guru Sejati yang menerima panugrahan, maka kebangkitan kundalini itu akan memberi berkah dengan semua pencapaian kerohanian sejati. Kebangkitan itu memberi pencerahan dan kesadaran rohani yang agung, mengantarkannya menuju pencapaian samadhi yang tertinggi (nirvikalpa samadhi), dan sekaligus memberi penguasaan atas segala sakti. Ini kenapa buku ini, ditulis, agar kita melakukan pendekatan selalu dengan rasa bhakti, sebagai tujuan yang akan menghantarkan bangkitnya kesadarn kundalini. Bukan di tekankan pada kundalini sebagi tujuan. Sehingga meremehkan arti sebuah sikap dalam sembahyang.

Untuk Apa kundalini yang telah bangkit ini.

Secara Garis besar Kundalini ini, akan sangat berpengaruh positif pada kesehatan, kedamaian dan kaesadaran hidup mahluk . Sebab Kundalini ini, akan melakukan pengaktifan energy positif tiap cakra dan menetralkan setiap energy negative yang adal dalam setiap cakra, sehingga akan berhimbas pada terbentuknya daya daya positif tubuh dan mental. Sehingga mahluk akan menjalani hidup lebih Damai dan penuh anugrah kebahagiaan dan kesejahtraan.

Bagaimana Proses yang terjadi, Dalam naiknya energy ini,? Bisa digambarkan sebagai berikut:

Proses mengalirnya Kundalini dapat di gambarkan sebagai berikut. Kundalini akan terbuka di tempat nya bersemayam dan akan begerak naik membersihkan setiap Cakra yang dilewatinya, ketoran cakra cakra akan di bakar , bergerak dari moodahara cakra, naik disetiap cakra di atasnya sampai di sahasrara cakra dan keluar di ubun ubun. Semua kotoran Pisik dan bhatin di netrakan turun menuju pertiwi, dan dengan ini akan berakibat energy posit di peliharan, kemurnian dan kesucian di pelihara oleh Nya. Dengan bangkitnya Kundalini, menuju:

Mooladara Cakra, Energy postitf dan negative di Mooladara Cakra di selaraskan dan ketoran energy di Bakar, sehingga cakra mooladara menjadi bersih dan penuh energy murni, sehingga secara pisik, penyakit yang ditimbulkan secara pisik disembuh kan seperti, Penyakit Reumatik,

- Penyakit Tulang punggung,

- Asam urat,

- Kanker dan Demam.

- Tubuh lemah,

- Kurang semangat.

- Dan penyakit kejiwaan, cepat marah, rasa jengkel, dan emosi kurang stabil. Juga disembuhkan.

Disamping itu cakra akan selalu member asupan energy pertiwi untuk memperbesar kemampuan cakra, kita menjadi memahami manfaat Badan psisik kita dan selalu menjaga dan memelihara badan kita sehingga menjadi suci dan selalu bersih sebagai stana Para Dewa, Mooladara Cakara kalau sudah mekar dan suci otomatis akan sebagi stana Dewa Brahma, Genesa, Dewi laksmi dan Dewi Uma, sehingga vibrasi kedewataan akan terasa pada Badan pisisk kita dan berpengaruh pada lingkungan social kita dan masyarakat.

Selanjutnya Naiknya Kundali ke Swadhistana Cakra, Energy postitf dan negative di Swadhistana Cakra di selaraskan dan ketoran energy di Bakar, sehingga cakra ini menjadi bersih dan penuh energy murni, sehingga secara pisik, penyakit yang ditimbulkan secara pisik disembuh kan seperti,

- inpotensi,

-Penyakit seksual,

- Haid tidak lancer,

- Kemandulan,

Dan secara kejiwaan penyakit pikun.

Disamping itu cakra akan selalu member asupan energy air untuk memperbesar kemampuan cakra, kita menjadi memahami , dan kesadaran naik di kesadaran social kontak, dan cakra selalu bersih dan suci sebagai stana Para Dewa, Swadhistana Cakra kalau sudah mekar dan suci otomatis akan sebagai stana Dewa Indra, Dewa Baruna, Dewa Wisnu dan Dewi Kakini, sehingga vibrasi kedewataan akan terasa pada hubungan social kita dan berpengaruh pada lingkungan social kita dan masyarakat.

Selanjutnya Naiknya Kundali menuju Manipura Cakra, Energy postitf dan negative di Manipura Cakra di selaraskan dan ketoran energy di Bakar, sehingga cakra ini menjadi bersih dan penuh energy murni, sehingga secara pisik, penyakit yang ditimbulkan secara pisik disembuh kan seperti,

- Busung Lapar.

- Pertumbuhan Lambat,

- Mencret atau sembelit.

- Penyakit Kolik,

- Hernia atau jaringan robek.

Penyakit Secara kejiwaan seperti :

-emosional,-

-kejengkelan,

- dan kejiwaan lainnya.

Disamping itu cakra akan selalu member asupan Api untuk memperbesar kemampuan cakra, kita menjadi memahami , dan kesadaran naik di kesadaran kerja dan kreativitas, dan cakra selalu bersih dan suci sebagai stana Para Dewa. Manipura Cakra kalau sudah mekar dan suci otomatis akan sebagai stana Dewa Agni, Dewa Surya, Dewa Rudra dan Dewi Lakini, sehingga vibrasi kedewataan akan terasa pada Akitivitas dan kreativitas kita dan berpengaruh positif pada lingkungan social kita dan masyarakat.

Selanjutnya Naiknya Kundali menuju Anahata Cakra, Energy postitf dan negative di Anahata Cakra di selaraskan dan ketoran energy di Bakar, sehingga cakra ini menjadi bersih dan penuh energy murni, sehingga secara pisik, penyakit yang ditimbulkan secara pisik disembuh kan seperti,

-Penyakit jantung,

-Penyakit Darah rendah/tinggi,

-Stress,

-Pertahanan tubuh lemah.

Secara Kejiwaan penyakit yang timbul adalah:

- Kesombongan.

- Kemunafikan,

- Tamak,

- Iri hati,

- Merasa bersalah,

- Dan banyak harapan.

Disamping itu cakra akan selalu member asupan Angin/udara untuk memperbesar kemampuan cakra, kita menjadi memahami , dan kesadaran naik di kesadaran Bhakti /cinta kasih tulus iklas, dan cakra selalu bersih dan suci sebagai stana Para Dewa. Anahata Cakra kalau sudah mekar dan suci otomatis akan sebagai stana Dewa Iswara, Dewa Vayu, Dewa Kama dan Dewi Laksmini dan Dewi Ratih, sehingga vibrasi kedewataan akan terasa pada Energy cinta kasih kita meningkat menjadi cinta kasih semesta dan berpengaruh positif pada lingkungan social kita dan masyarakat dan cinta kasih kita bisa dirasakan oleh segala mahluk.

Selanjutnya Naiknya Kundali menuju Wisudha Cakra, Energy postitf dan negative di Wisudha Cakra di selaraskan dan ketoran energy di Bakar, sehingga cakra ini menjadi bersih dan penuh energy murni, sehingga secara pisik, penyakit yang ditimbulkan secara pisik disembuh kan seperti,

- Sakit gondok,

- Batuk pilek,

- Suara serak.

- Asma.

- Dan penyakit kejiwaan , spiritual dengan ilusi bisa di hilangkan.

Disamping itu cakra akan selalu member asupan Suara untuk memperbesar kemampuan cakra, kita menjadi memahami , dan kesadaran naik di kesadaran Ketuhanan , dan cakra selalu bersih dan suci sebagai stana Para Dewa. Wisudha Cakra kalau sudah mekar dan suci otomatis akan sebagai stana Dewa Sada Siwa dan Dewi Gauri, sehingga vibrasi kedewataan akan terasa pada Energy suara kita menjadi penuh vibrasi kesucian dan berpengaruh positif pada lingkungan social kita dan masyarakat dan Suara yang kita ucapan terasa penuh kharisma dirasakan oleh segala mahluk.

Selanjutnya Naiknya Kundali menuju Agna Cakra, Energy postitf dan negative di Agna Cakra di selaraskan dan ketoran energy di Bakar, sehingga cakra ini menjadi bersih dan penuh energy murni, sehingga secara pisik, penyakit yang ditimbulkan secara pisik disembuh kan seperti,

- Sakit Mata.

- Sakit Kepala,

- Kanker dan kelenjar endokrin.

- Dan Daya bhatin akan semakin terkomsentrasi dan terarah, imaginasi dan intusi bertambah kearah ketuhanan.

Disamping itu cakra akan selalu member asupan cahaya untuk memperbesar kemampuan cakra, kita menjadi memahami , dan kesadaran naik di kesadaran Ketuhanan , dan cakra selalu bersih dan suci sebagai stana Para Dewa. Agna Cakra kalau sudah mekar dan suci otomatis akan sebagai stana Dewa ParamaSiwa dan Dewi Kakini, sehingga vibrasi kedewataan akan terasa pada Energy Bhatin kita menjadi penuh vibrasi kesucian dan berpengaruh positif pada lingkungan social kita dan masyarakat dan Ide yang kita punya terasa banyak dan tanpa batas dirasakan oleh lingkungan kita dan untuk perjalanan hidup kita.

Selanjutnya Naiknya Kundali menuju Sahasrara Cakra, Energy postitf dan negative di Sahasrara Cakra di selaraskan dan ketoran energy di Bakar, sehingga cakra ini menjadi bersih dan penuh energy murni, sehingga Kesadaran kita diarahkan ke spiritual dan selalu mendapat tuntunan Rohani

Disamping itu cakra akan selalu member i pengetahuan semesta untuk memperbesar kemampuan cakra, kita menjadi memahami , dan kesadaran naik di kesadaran Ketuhanan , kesemestaan dan cakra selalu bersih dan suci sebagai stana Para Dewa. Sahasrara Cakra kalau sudah mekar dan suci otomatis akan sebagai stana Dewa Siwa dan Dewi Amakala, sehingga vibrasi kedewataan akan terasa pada Energy Bhatin kita menjadi penuh vibrasi kesucian dan berpengaruh positif untuk digunakan penyelidikan rahasia semesta Alam.

Disamping pengaruhi kesehatan kita, cakra sujatinya juga mengeluarkan warna masing masing, semakin rendah energy cakra warnanya akan semakin redup, semakin kuat energy cakra warnanya akan semakin kuta dan terang, begitu juga semakin kotor energy cakra warna akan semakin gelap dan semakin kuata energy cakra warnanya akan semakin terang. Wrana ini emnyebar keseluruh tubuh dan sampai kelapisan tubuh kita yang paling luar, inilah yang disebut lapisan Aura dan warna aura, Cakra mooladara akan menyebarkan warna merah, swadhistana cakra akan menyebarkan warna jingga, Manipura cakra akan menyebarkan warna kuning, Anahata cakra akan menyebarkan warna hijau, wisuddha cakra akan menyebarkan warna biru, Agna cakra akan menyebarkan warna nila, Sahasrara cakra akan menyebarkan warna ungu. Dengan menyebarnya warna ini sampai ke luar tubuh akan memperlihatkan warna pelangi di aura kita, Warna pelangi ini akan semakin bersih kalau sering kita melakukan sembahyang dengan tahapan panca sembah yang benar dan berkelanjutan, sehingga Aura semakin bersih dan menjadi putih teraang. Aura inilah sebagai lapisan pelindung kita yang didukung oleh energy cakra-cakra, untuk membentengi diri dari pangaruh negatip luar atau serangan penyakit dari luar.

V.Panca Sembah adalah Sikap efektip pembangkitan Kundalini.

Semestinya kita melakukan panca sembah dengan mengikuti semua tahapan persiapan sampi akhir dengan konsentrasin penuh dan mantap, Panca sembah bagaikan sebuaha cara meditasi kesadaran diri untuk mencapai realisasi diri. Dalam panca sembah kita dalam persiapan dupa , air dan bunga sudah membingbing kita kekemantapan bhatin, selanjutnya kita akan melakukan Asana, kita memilih Asana yang ditentukan Vajrasana untuk perempuan dan silasana , Siddhasana dan Padmasana untuk laki-laki, Padasana untuk keduanya. Asana adalah meditasi atau oonsentrasi kemantapan pada sikap badan, coba lakukan dan rasakan dengan pelan dan penuh kenikmatan, luruskan tulang punggung, kalau bisa kita menjadi Asanajaya hanyut dalam sikap yang kita pilih, dalam asana ini kita akan melakukan pembirsehan badan dan penucian badan, badan akan terasa lebih nyaman kalau kita sudah bisa melampaui sikap badan ini dan menjiwai Asana ini. ini bearti kita sudah mampu mengontrol badan sebagai persiapan selalnjutnya. Setelah kita mampu asana jaya, menjiwai Asana atau sikap badan, selanjutnya kita melakukan pranayama, mengontrol, membersihkan jalannya prana di tubuh kita, memasukan jiwa dalam nafas, dan merasakan aliran nafas, mengendalikan jalannya nafas adalah sikap pranayama. Lakukan pelan pelan dan selembut kita mampu sitap tarikan , penahanan dan pengeluaran nafas rasakan dengan penuh jiwa, Otomatis semua nadhi-nadhi yang ada dan semua system cakra akan mulai dibuka dan dibersihkan, jalur jalur energy di perlebar dan di bersihkan. Pranayama sujatinya kalau disadari adalah pembersihan diri dengan prana energy vital alam semsta. Dalam Tahap ini kita bermditasi dalam nafas dan prana. Selanjutnya kita melakukan sikap Kara sudhamam, yaitu pembersihan tangan, tangan diiabaratkan symbol Dasa indra, Tangan kanan Panca budhindria, Tangan kiri Panca Karmendria. Kesepulh indra kita harus kita bersihkan, Lakukan pengasapan tangan dan lakukan proses pembersihan tangan dengan mengikuti ucapan mantra yang telah ada, kita juga selalu menyucikan indra indra sebagai persiapan menuju alam kedewataan, tanpa bersihnya indra dan lenyapnya keinginan pribadi, akan sangat mustahil sembahyang yang kita lakukan memberikan manfaat yang membawa kekemajuan spiritual kita apalagi akan membangkitakan Kundalini. Selanjutnya setelah badan , energy dan indra kita sucikan baru kita melakuakan pemujaan , pertama melakukan Puja Tri Sandya, Puja Tri sandya, akan mengarahakn Jiwa kita pada kekesadaran kosmic, Bhuana agung bhuana alit, Kita akan memuja Hyang Widhi dan segala cipataanya, menyadari segala ciptaan adalah kekuatan Hyang widhi, dan menyadri pula kita juga adalah kekuatan hyang widhi, melalui kekuatanya ini kita memohon kecemerlangan dan cahaya kesucian, memohon terhapusnya segala dosa baik sengaja dan tak sengaja kita lakukan, memohon pembersihan lahir dan bhatin berkat cahaya kecemerlangan Hyang widhi, menyadari kita adalah bagian dari cipataan beliau, menyadari diri kita adalah sama sama hamba Nya dengan mahluk lainnya, bersama sama kita menyucuiakan ala mini atas kekutannya, sehingga kedamaian hati dan pikiran merasuki Jiwa kita karena disucikan oleh kekuatan Nya, Memohon ampunan atas ucapan kita, meomohon ampunan atas pikiran kita , emomohon ampunan atas perbuatan kita, dengan sikap dan Jiwa seperti inilah kita akan mengikis semua karma karma buruk dalam hidup kita. Dan selanjutnya kedamaian semesta akan menghampiri kita dan menuntun hidup kita selalu.Proses selanjutnya, kita akan di arahkan menyembah kedalam diri, sebab untuk menuju kesempurnaan kedalam dan keluar, kita memuja Sang Atma yang selalu sebagai guru, sebagi penuntun dan sebagai pelindung kita dalam hidup yang sujatinya adalah Hyang Widhi dalam diri. Kita sucikan pengaruh pengaruh buruk pikiran, hati dan sikap kita yang mengenai Sang Atma, sehingga Sang Atma yang ada dalam diri kita selalu bersinar suci dalam hidup kita sehari hari, Kita disadarkan bahwa Hyang Widhi ternyata ada dalam diri dan tubuh kita adalah setana Hyang widhi, jadi seharusnya selalu disucikan. Setrusnya kita melakukan pemujaan kehadapan Dewa Surya sebagai penguasa kekuatan energy kehidupan, sebagai kuasa sinar semesta dan sebagai menguasa Sang Waktu, berwujud Sang Hyang Radityam Sang Hyang Aditya dan Sang kala. Kita harus selalu menserasakan diri dengan kekuatan ini. Dengan menyembahnya. Bermeditasi kepada Dewa Surya, sinar kecemerlangan akan melindungi diri kita, Dilanjutkan lagi dengan memuja Istha Dewata , yaitu melakukan pemujaan khusus sesuai , kekuatan masing masing, dan sesuai Dewa yang kita inginkan memberikan anugrah saat itu. Anugrah dan panugrahan spiritual akan turun dari para Dewata Dewati, sebagai berkah yang dapat kita gunakan dalam hidup., jangan tak percaya akan hal ini, dan jangan pula Ragu untuk melakukannya, kesadaran Jiwa sangat penting. Selanjutanya memohon penugrahan untuk keselamatan, kesehatan, kesucian dan spiritual hidup kita. Sebagai penutup, kita dengan hati tulus dan iklas, memanjatkan ucapan terimaksih kepada Hyang Widhi dan segala Dewatanya. Tutup dengan menebarkan kedamaian semesta, Damai dalam hati, damai di sekala dan damai di niskala. Dengan melakukan Tahapan ini, lengkap sudah kesadaran kita , dan lengkap pula hubungan kita dengan pencipta dan ciptaanya, pengaruh postif akan dating dari segala arah menuju ke diri kita. Inilah sebagai jalan kesadaran Kundalini mulai bangkit, enrgy Kundalini bersifat api sehingga disimbulkan dengan ular api, kalau sudah api dimana –mana akan selalu naik sifatnya, begitu juga dalam diri kita, melakukan pembangkitan kundalini, tidak usah kita paksakan yang perlu adalah lakukan pembersihan jalannya kundalini dan momohon restu para Dewata, niscaya Kundalini bukan hanya sebagai teori tanpa praktek, tapi kundalini akan menjadi pengalaman hidup.

Yang paling penting untuk diperhatikan, untuk pembangkitan ini, dalam Panca Sembah;

Jangan melakukan sembahyang tergesa gesa.
Lakukan persiapan diri baik lahir maupun bhatin.
Asana lakukan denga tegak dan tulang pungung lurus.
Pranayama lakukan dengan penuh rasa , lembut dan halus.
Rasakan setipa getaran dalam mantra yang didengar.
Rasakan penyatuan dengan setiap Tahapan panca sembah.
Lakukan dengan tenag dan rasa damai.
Dan sebagai akhir hening sejenak merasakan aliran energy di tulang punggung, sebagai tanda bangkitnya Kundalini.
Itulah gambaran bagaimana efektipnya Panca Sembah untuk kebangkitan kundalini, yang sebanrnya kita sudah lakukan sehari –hari tapi tanpa menyadari kegunaanya , sehingga dalam sembahyang terjadi kejar kejaran waktu, dan sikap yang kurang menunjang, dan nafas yang kurang diperhatikan, sehingga sering kita sembahyang tak mampu mengubah sikap hidip kita menjadi lebih baik, sehingga semua proses menjadi sia –sia. Mudah-mudahan uraian yang singkat ini, bisa berguna untuk smuanya, dan paling penting bisa meningkatkan sikap beragama kita dalam kehidupan masing –masing.

Senin, 04 Februari 2013

Renungan Krisna Sudarta Almarhum



 RENUNGAN almarhum KRISNA SUDARTA

RENUNGAN HIDUP TIDAK ABADI
oleh Guru Mangku Sudarta pada 6 Mei 2011 pukul 15:55 ·

Inilah yang tepat untuk kita mawas diri, jangan bangga akan KECANTIKAN / KEGANTENGAN pada akhirnya akan menjadi TULANG, Jangan bangga dengan TEMPAT TIDUR YANG EMPUK pada akhirnya tempat tidur kita yang paling nyaman adalah TANAH, Jangan bangga akan TITEL, karena titel kita terakhir adalah ALMARHUM, Jangan bangga dengan MOBIL MEWAH karena kendaraan kita terakhir adalah BADE / WADAH, Jangan bangga dengan pakaian BAGUS karena pakaian terakhir adalah KAIN KAFAN, Jangan bangga dengan RUMAH MEWAH karena rumah terakhir adalah SORGA / NERAKA, ternyata hidup ini tidak ABADI dari Almarhum KRISNA SUDARTA

RENUNGAN ALMARHUM MADE KRISNA SUDARTA
oleh Guru Mangku Sudarta pada 10 Mei 2011 pukul 11:57 ·

Om Shanti, Kedamaian adalah agama dari JIWA, Keheningan adalah bahasa dari JIWA, Ruang yang luas tanpa batas yang di penuhi cahaya merah keemasan adalah RUMAH SEJATI dari JIWA, dan JIWA UTAMA adalah SANGHYANG SAMUDRA CAHAYA senantiasa SUCI beliau tiada lain TUHAN ( HYANG WIDHI ) adalah AYAH TERTINGGI dari JIWA, hanya katakan kita mampu mengidentifikasi bahwa sesungguhnya KITA adalah JIWA dan BUKAN BADAN maka kita akan dapat merasakan indahnya KEDAMAIAN murninya KEHENINGAN dan sejuknya GELOMBANG SAMUDRA CAHAYA tiada lain BELIAU TUHAN ( HYANG WIDHI ) untuk anakku Made Krisna Sudarta yang telah menuju RUMAH SEJATI dari JIWA, selamat menimati KEDAMAIAN, KEHENINGAN, SEJUKNYA GELOMBANG CAHAYA YANG SENANTIASA SUCI PADA ALAM YANG DITEMPATI OLEH AYAH TERTNGGI DARI JIWA. Om Shanti

DARI TIDAK ADA, MENJADI ADA, DAN KEMBALI MENJADI TIDAK ADA
oleh Guru Mangku Sudarta pada 23 Mei 2011 pukul 13:40 ·

Sadar tidak sadar, didalam diri manusia ada tri murti yaitu brahma, wisnu, siwa dan panca maha buta yaitu pertiwi, apah, bayu, teja, ether, jika ini menyatu baru bisa hidup, jika salah satu dari trimurti itu tidak ada maka akan meninggalah manusia itu, maka hanya tertinggal jasad, ini yang berhak dimiliki dan diupacarai oleh setiap manusia inilah yang disebut DARI TIDAK ADA, MENJADI ADA, DAN MENJADI TIDAK ADA nama lain dari tidak KEKAL, sesungguhnya setiap manusia tidak perlu takut akan KEMATIAN, kehidupan ini semu adanya, kenapa kita takut kembali ke rumah sejatinya JIWA, AYAH TERTINGGI, yang penuh cahaya kedamaian. inilah yang saya alami sekarang dengan berpulangnya anak kami tercinta MADE KRISNA SUDARTA tanggal 9 February 2011, om shanty


LAHIRNYA ANAK MANUSIA
oleh Guru Mangku Sudarta pada 23 Mei 2011 pukul 14:05 ·

Dari almarhum Made Krisna Sudarta, lahirnya anak manusia ke bumi, pada saat umur kandungan 3 bulan ( masih gumpalan darah ), pasang tabe turun Pekulun SH. Siwa Pramesti Guru mengadakan paruman dengan Sang Catur Sanak yaitu Anggapati, Merjapati, Banaspati dan Banaspatiraja, selanjutnya Anggapati dengan Merajapati menurunkan Raja Dewati Putih, Banasfati dengan Banaspatiraja menurunkan Raja Dewati Kuning, pertemuan Raja Dewata Putih dengan Raja Dewata Kuning lahirlah Bibit Manusia. jika bibit manusia yang lahir reingkarnasi kebanyakan yang lahir MELIK ( anak Dewa ) kebanyakan pendek umur, dan jika yang lahir hanya ngeliyabin berarti meliknya sedikit bisa panjang umur.Seterusnya bagaimana dengan kakak kakak kita, 1. Anggapati tidak mau lahir beliau pergi ke timur, 2. Merajapati tidak mau lahir beliau pergi keselatan, 3. Banaspati tidak mau lahir beliau ke barat, 4. Banaspatiraja tidak mau lahir beliau ke utara, YANG LAHIR KEDUNIA adalah nomor 5 ( LIMA ) yang ditengah makanya kita disebut SIWA. Jika kita sembahyang pada merajan KEMBULAN artinya kepada SIWA, Jika kita sembahyang pada KAHYANGAN TIGA artinya kepada SADA SIWA, Jika kita sembayang pada TRI PURUSA PENATARAN AGUNG BESAKIH artinya kepada PARAMA SIWA. pesan selanjutnya baca kitab suci weda. Om Shanti

DUNIA ROHANI SATU & DUNIA NYATA TAPI SEMU SOROH DIJABARKAN OLEH MANUSIA
oleh Guru Mangku Sudarta pada 19 Juli 2011 pukul 19:05 ·

Indahnya dunia rohani biarkanlah roh kita sekali kali jalan jalan di dunia rohani bagi orang orang yang sudah pernah mengenyam dunia rohani beliau beliau tidak akan fanatik kepada soroh, warga, klompok, karena sesungguhnya kita satu di dunia rohani pada saat roh kita dikirim kedunia oleh Ayah Tertinggi dan IBU yang Abadi kita akan mengenal di keluarga mana kita lahir dan termasuk warga apa kita atau soroh apa kita, itulah hebatnya Tuhan jika keatas SATU ( DUNIA ABADI ) dan jika ke bawah ( DUNIA NYATA YANG SEMU ) kita akan di soroh soroh oleh karena itu janganlah kita terlalu mengagungkan soroh soroh karena kita sesungguhnya SATU kebetulan saja bisa lahir pada soroh yang banyak KEBERUNTUNGAN, berbahagialah... berbahagialah.... karena kita tidak akan tahu kapan kita dipanggil oleh Ayah kita yang TERTINGGI dan IBU kita yang ABADI, dari almarhumah MADE KRISNA SUDARTA dari catatan hariannya. om shanti

KUBURAN HITAM PUTIH

FOTO ALMARHUMAH MADE KRISNA SEMASIH HIDUP

MARGA BHUJANGGA WAISNAWA KETURUNAN MAHA RESI MARKANDEYA / BHAGAWAN KRISNA

KEHIDUPAN YANG MATI TERJEBAK PADA DUNIA MATERIAL
oleh Guru Mangku Sudarta pada 29 Juli 2011 pukul 16:53 ·

Oh Sang Pengendali, pada saat tingkat kesadaran menjadi NOL, terasalah kehidupan ini hanya bisa kita jalani pada saat ego kita tinggi seolah - olah kesuksesan datang dari diri sendiri lahirlah pohon kesombongan dalam diri, merasa hebat, segalanya adalah saya, dan berkatpun dari saya, gaya hidup yang serba wah, sesungguhnya ini adalah kehidupan dunia material. Orang - orang yang mengagungkan dunia material pada saat harapan terputus, impian terputus,belahan jiwa terputus, cinta terputus, persahabatan terputus, didekatkan dengan kematian, didekatkan dengan penderitaan, didekatkan dengan kesengsaraan, kesedihan, cobaan yang patal kehilangan yang mereka cintai, lebih - lebih material terputus, mereka akan mengatakan kehidupan ini adalah KEHIDUPAN YANG MATI, oh sang pengendali kuatkanlah IMANKU agar kami tidak terjebak di Dunia Material ini, Om Shanti DARI ALMARHUM MADE KRISNA SUDARTA


RAHASIA SEBELUM DIRAHASIKAN
oleh Guru Mangku Sudarta pada 26 Agustus 2011 pukul 13:07 ·

RAHASIA itu adalah yang diketahui orang banyak sebaliknya Yang diketahui banyak orang itu RAHASIA. Contoh Nama Tuhan siapa yang tidak kenal banyak orang mengenalnya, bahkan seisi alam ini pasti mengenal beliau, itu artinya sangat terkenal ( terkenal abadi). Bagi orang suci Tuhan itu sangat RAHASIA sampai dengan cara apapun beliau bersemadi, beryoga, sembahyang, ber amal, menolong yang memerlukan pertolongan, dan lain sebagainya, TETAP TUHAN ITU KEBERADAANNYA SANGAT RAHASIA, walaupun orang bali Dewa ada di Deweke, benar tapi hanya sebatas Roh Suci yang selalu berstana dalam hati, inilah namanya RAHASIA UMUM, yang ngetren jaman sekarang, om shanti

FILSAFAT GALI SUMUR DALAM PERJALANAN HIDUP TERUSLAH GALI TANPA PAMERIH KITA PASTI AKAN DAPAT AIR YANG JERNIH BAGAIKAN MATA ELANG
oleh Guru Mangku Sudarta pada 6 September 2011 pukul 18:19 ·
 
Galilah sumur tanpa pamerih, galilah terus anda akan berhadapan tanah yang lembut ( HIDUP BAHAGIA ), tanah pasir ( HIDUP MULAI BERANTAKAN BAGAIKAN PASIR ), tanah yang agak bandel digali tidak bisa apalagi disekop keatas ( KEHIDUPAN YANG AGAK KERAS ), lagi berhadapan dengan batu kerikil ( HIDUP MULAI ADA COBAAN SEDIKIT ), terus berhadapan dengan batu padas ( HIDUP MULAI TERUS ADA COBAAN ), kurang ajar batu keras kita tidak bisa cepat, ( HIDUP DENGAN COBAAN PATAL) lagi tanah lembut keluar air sangat putek ( HIDUP COBAAN MULAI BERKURANG ), kita lanjutkan lagi kena tanah pasir dan sedikit tanah keras tapi gampang digali barulah keluar air yang kita harapkan yaitu air yang sangat jernih bagaikan mata elang ( HIDUP INILAH YANG ORANG BANYAK DAMBAKAN ).


Minggu, 03 Februari 2013

Reog

SENI BUDAYA REOG PONOROGO DAN ASAL-USULNYA

Seni budaya Reog Ponorogo dan asal-usulnya sesungguhnya memiliki banyak versi. Hal ini sebenarnya lebih disebabkan karena terjadinya percampuran fakta sejarah yang sebenarnya, yang mengangkat tema politik, kekuasaan dan termasuk intrik di dalamnya, bercampur dengan cerita-cerita rakyat yang memang dijadikan sebagai bentuk media komunikasi dalam kisah sejarah tersebut. Media Budaya kali ini akan mencoba menggali lebih jauh mengenai Reog sebagai referensi budaya kita.

Seni tradisional Reog bisa jadi diasumsikan sebagai 'reyog' dan direpetisikan menjadi 'reyag-reyog', yang dalam bahasa Jawa bisa berarti sesuatu yang berayun dan bergerak bergantian ke setiap sisi. Hal ini dapat terlihat di gerbang masuk kota Ponorogo, yang dianggap sebagai kota asal Reog. Pada gerbang tersebut terlihat warog dan gemblak, dua sosok utama pada Reog.

Hubungan kata ‘rèyog’ dengan Reog Ponorogo, terletak pada gerakan barongan ‘Dhadhak Mêrak’ ketika dimainkan. ‘Dhadhak Mêrak’ berupa kepala macan di bawah seekor burung merak yang sedang mengembangkan keindahan ekornya. Wujud ‘Dhadhak Mêrak’ ketika dimainkan memang sangat atraktif, dengan gerakan yang gesit dan lincah menyambar-nyambar. Nah, dari gerakan ‘Dhadhak Mêrak’ yang meliuk dan menyambar ke sana ke mari itulah kemungkinan nama Reog Ponorogo bermula.

Versi-versi awal sejarah Reog sangat erat kaitannya dengan keberadaan Kerajaan Majapahit menjelang keruntuhannya, awal penyebaran agama Islam, dan pola pendekatan penyebaran tersebut dengan media seni dan tradisi, dan persepsi bahwa ada tokoh dalam kisah tersebut yang berupaya membelokkan keadaan sebenarnya dalam rangka niatan mempertahankan nilai-nilai yang terkandung dalam media seni budaya yang dimaksud.

Ki Ageng Kutu, Kerajaan Majapahit dan Permaisuri dari Cina
Pada masa pemerintahan Sang Phrabu Kerthabumi atau Raja Brawijaya V di Kerajaan Majapahit menjelang runtuhnya, diangkatlah seorang sastrawan hebat yang berasal dari Bali bernama Kutu, dan diberi gelar Pujangga Anom (dalam bahasa Jawa kuna kata pujangga sering dilafalkan dengan dengan bujangga). Beliau dianugerahkan perdikan (wilayah bebas pajak) bernama Wengker (sekarang Ponorogo) dan diberi gelar Ki Gedhe Surya Bhuwana atau Ki Ageng Surya Ngalam. Ki Ageng memutuskan menetap di perdikan Wengker dan tidak akan ke Trowulan (ibukota), sebab sudah kesal sang Raja tidak menjaga wibawanya di depan rakyat oleh karena terlalu menuruti semua kehendak sang istri, bahkan untuk semua keputusan menyangkut kerajaan. Semua upayanya menyadarkan sang raja melalui bingkisan seni dan sastra yang dikirimkan ke Trowulan tidak pernah diindahkan, dan menyimpulkan masa depan kerajaan di ambang keruntuhan.

Salah satu cara untuk memperkuat keputusannya untuk menyindir sang raja dan masa depan kerajaan adalah dengan membuat perangkat atau media seni berupa kepala macan dan seekor merak di atas kepalanya ( yang dahulu dinamakan Singa Barong). Media ini dipertontonkan kepada masyarakat kala itu (sekitar tahun 900 Saka, masyarakat masih menganut Hindu Siwa), yang mencerminkan kebodohan dan kelemahan sang raja yang disimbolkan dengan topeng macan, berada dalam kedudukan di bawah merak (di atas kepala macan) menganalogikan sang istri yang terlalu dominan.

Ki Ageng Kutu, Adipati Bathara Kathong, dan Kiyai Mirah
Setelah tiga tahun Sang Phrabu marah karena Ki Ageng Kutu atau Ki Gede Surya Bhuwana atau Ki Ageng Surya Ngalam tidak pernah datang mengikuti upara di Trowulan, dan menganggap Sang Pujangga Anom telah makar karena mangkir kali dari upacara kerajaan. Sang Raja memerintahkan anaknya dari selir Putri Begelen bernama Raden Talijiwa. Raden Talijiwa menganggap kekuatan Wengker tidak seberapa sehingga hanya mengajak kekuatan kecil saja. Ternyata perkiraan itu salah, pasukan mereka hancur menghadapi kekuatan masyarakt Wengker yang ternyata telah dimobilisasi dengan kekuatan kanuragan dari Ki Ageng Pati yang diajarkan serta hubungan baik dengan warok sakti di situ.

Beruntung Raden Talijiwa yang kalah oleh keris sakti Ki Ageng Kutu tidak dibunuh karena dianggap sudah mati. Ternyata pada saat kondisi terluka, Raden Talijiwa dirawat oleh putri Ki Ageng Kutu. Putri Ki Ageng Kutu rupanya tertarik akan ketampanan sang Raden, dan selama masa penyembuhan sang Raden juga mengalami hal yang sama. Setelah merasa sudah sembuh, Raden Talijiwa pamit untuk bersemedi di telaga Ngebel. Dalam semedinya beliau mendapat wangsit bahwa akan ada orang yang akan membantunya menjadi penguasa semulia dewa (dalam bahasa setempat saat itu disebut dengan bathara kathong) di wilayah Wengker.

Raden Talijiwa terkejut karena sudah ada orang yang menunggu dirinya di telaga, bernama Kiyai Mirah (sebelumnya dikisahkan bahwa Kiyai Mirah diperintahkan oleh gurunya Kanjeng Sunan Kalijaga untuk mengajarkan Islam kepada seseorang yang telah dipersiapkan oleh Sang Kuasa dan orang ini akan berperan besar menyebarkan Islam di Tanah Jawa, dialah Raden Talajiwa). Saat itu Kiyai Mirah menyatakan sanggup membantu Raden Talijiwa menjalankan titah Sang Phrabu untuk mengalahkan Wengker. Saat itu pula Raden Talijiwa tertarik dengan agama Islam dan menyatakan masuk Islam.

Salah satu upaya yang disarankan oleh Kiyai Mirah untuk mengalahkan Ki Ageng Kutu adalah dengan menyuruh putrinya mengambil keris pusaka ayahnya, dan mengajaknya menikah di kerajaan. Upaya itu disanggupi karena keduanya memiliki rasa suka. Pada akhirnya Ki Ageng Kutu menyerah melihat kenyataan bahwa keris pusakanya telah berpindah tangan dan bahwa putrinya telah dinikahi sang Raden (tidak diketahui secara pasti nasib Ki Ageng Kutu setelah menyerah, sebagian menyatakan dia pulang ke Bali, adapula yang menyatakan dia bunuh diri atau dihukum kerajaan).

Atas keberhasilannya, Raden Talijiwa dianugerahi perdikan Wengker sebagai wilayahnya oleh Sang Phrabu dan bergelar Kanjeng Adipati Bathara Kathong. Beliau lalu membangun kadipaten baru bernama Ponorogo, sedangkan perdiken Wengker yang lama diberikan kepada Kiyai Mirah dan diberi gelar Ki Ageng Mirah.

Kiyai Mirah, Pangeran Panji Kelana Sewandana dan Prabu Singabarong
Kiyai Mirah atau Ki Ageng Mirah yang tertarik dengan media seni dan tradisi budaya Singa Barong yang telah menjadi kebudayaan setempat saat Ki Ageng Kutu atau Ki Gedhe Surya Bhuwana atau Ki Ageng Surya Ngalam menciptakan tontonan tersebut untuk mengkritik Prabu Kertabhumi, dan berinisiatif untuk melestarikannya sekaligus menjadikan sebagai media penyebaran agama Islam.

Beliau kemudian menciptakan sebuah hikayat atau cerita baru dengan tokoh Panji dengan memasukkan unsur-unsur Islam di dalamnya. Dalam kisah tersebut diceritakan seorang putri cantik yang mau menikah bila ada yang berhasil membawa hewan berkepala dua. Tersebut pula seorang raja bernama Prabu Singabarong dari Kediri bertemu dengan rombongan prajurit yang dipimpin oleh Pangeran Panji Kelana Sewandana. Kedua tokoh ini ternyata sama-sama ingin meminang sang putri, lalu bertempur. Ternyata Prabu Singabarong bertiwikromo menjadi siluman sakti seperti macan dan luwes seperti merak. Sang Pangeran lalu menggunakan cemeti saktinya. Prabu Singabarong bersama prajurit dan punakawannya bernama Ki Bujangganong akhirnya kalah, dan Pangeran Panji memenangkan sayembara tersebut.

Dari versi di atas bisa dilihat seperti sebuah trilogi, saling berurutan dan terdapat inti pada tiap fasenya. Kisah tersebut menjadi struktur sekaligus topik yang ditampilkan ketika seni Reog mentas baik saat ada acara kawinan, pesta besar dan festival budaya. Dan ternyata, Reog Ponorogo tidak hanya terkenal di daerah asalnya, tapi juga di luar daerah banyak kelompok seni fokus pada Reog Ponorogo. Sebagai seni budaya peninggalan sejarah, Reog Ponorogo seperti halnya Sejarah Seni Wayang Golek Sebagai Bagian Budaya Indonesia tetaplah harus dipertahankan dan dilestarikan, karena ini membuktikan bahwa Indonesia kaya akan peninggalan sejarah dan budaya sebagai bukti eksistensi bahwa nenek moyang Indonesia benar adanya.
by media budaya nusantara, mari bangga dengan budaya leluhur.