Senin, 18 Februari 2013

CAKRA

Sumber : Mangku Surya
CAKRA DAN KUNDALINI
Letak cakra.

Cakra sebenarnya adalah perputaran dan aliran energy yang berbentuk roda atau cakram. Perputaran ini akan menimbulkan pusaran energy. Pusaran enrgy ini akan dialirkan kesetiap organ tubuh melalui nadhi-nadhi yang sangat halus melewati system gland tubuh. Aliran energy Cakra ini akan bertanggungjawab, atas kerja dan fungsi organ-organ dalam tubuh fisik. Kalau dilihat secara mata bhatin, di badan Halus kita terdapat bulatan bercahaya, seperti matahari yang mengeluarkan berkas sinar dengan warna yang berbeda –beda. Bulatan sinar inilah yang disebut Cakra itu. Dalam inti Cakra terdapat jalinan simpul yang menyerupai anyaman, sympul ini terhubung dengan Cakra lainnya melalui nadhi halus. Dari beberapa Cakra ada sympul Cakra yang akarnya berhubungan langsung dengan nadhi utama yaitu susumana nadhi yang terletak di rongga tulang punggung tubuh pisik. Ada banyak cakra kecil kecil dalam tubuh kita kalau dilihat secara bhatin, tapi dalam kepentingan pembahasan ini kita hanya akan pelajari tuju Cakra utama tulang belakang. Mandala-mendala itu adalah:

Cakra Mooladara yang terpusat di Tulang ekor.
Cakra Swadhistana yang terpusat di pusat Sex
Cakra Manipura yang terpusat di daerah pusar.
Cakra Anahata yang terpusat di daerah Jantung.
Cakra Wisudha yang terpusat di tenggorokan..
Cakra Agna yang terpusat di Mata ketiga.
Cakra Sahasrara yang terpusat di Ubun-ubun.
Fungsi Cakra

Dalam uraian di atas sudah disebutkan, Cakra merupakan pusat aliran energy baik yang keluar maupun yang masuk ke dalam tubuh. Fungsinya sangat penting diketahui untuk penyembuhan, kebangkitan Kundalini. Secara umum Cakra berfungsi sebagai berikut:

Menarik , memberi, memroses,dan mengalirkan energy ke seluruh tubuh untuk memenuhi keperluan oegan-organ tubuh dalam beraktifitas dan kreativitas.
Mengendalikan dan bertanggung jawab terhadap energy yang dibutuhkan oleh tubuh.
Untuk meningkatakan kesadaran spiritual.
Sebagai sumber penyembuh suatu penyakit.
Sebagai pengembang daya bathin.
Sebagai penyalur energy tenaga dalam, Prana dan Kundalini.
Sebagai alat pendeteksi .
Cakra adalah Setana Para Dewa Dewi.

Kita sebagai manusia harus selalu membersikan cakra kita , karena cakra kita sujatinya adalah stana Para Dewa Dewi yang selalu menjaga dan menuntun hidup kita. Supaya hidup kita selalu menebarkan getaran energy Dewata. Dengan selalu melakukan menucian diri pisik dan juga cakra, secara alamiah nerfy kedewataan kita bangkit melalaui cakra cakra kita. Dan sifat Bhuta yang mempengaruhi hidup kita pelan pelan muali terhapuskan. Secara Lengkap keterangan

Cakra dan Stana Dewata sebagai berikut:

Cakra Mooladhara adalah IStana Dewa Brahma, Dewa Ganesa, Dewa Kabera dan Dewi Dakini, Dewi Uma, Dewi Laksmi.
Cakra Swadhistana adalah Istana Dewa Indra, Dewa Baruna, Dewa Wisnu dan Dewi Rakini.
Cakra Manipura adalah Istana Dewa Agni, Dewa Surya, Dewa Rudra dan Dewi Lakini.
Cakra Anahata adalah Istana Dewa Iswara, Dewa Vayu, Dewa Kama, Dewi Laksmini , Dewi Ratih.
Cakra Wishuda adalah Istana Dewa SadaSiwa , Dewi Gauri.
Cakra Agna adalah Istana Dewa Parama Siwa , Dewi Hakini.
Cakra Sahasrara adalah Istana Dewa Siwa, Hyang Tunggal , Dewi Ama Kala.
Dengan memahami bahwa cakra kita adalah Istana Dewata, kita semestinya selalu meyakini dan menyadari kita selalu dalam lindungan Tuhan Yang maha Kuasa dan selalu mendekatkan diri dan melakukan kehidupan dengan penyerahan total kehadapan Nya.

Cakra adalah penarik dan penyalur Prana.

Cakra merupakan pusat alairan energy baik yang keluar maupun yang masuk kedalam tubuh kita. Pengetahuan tentang cakra penting sekali kita ketahui terutama dalam melakukan tehnik penyembuhan, kebangkitan Kundalini , atau menaikan level kesadaran spiritual kita.

Secara garis besar, fungsi cakra adalah sebagai berikut:

Menarik, member, memroses dan mengalirkan energy keseluruh tubuh untuk memenuhi keperluan organ-organ tubuh dalam aktivitas dan kreativitas.
Mengendalikan dan bertanggung jawab terhadap energy yang dibutuhkan oleh seluruh tubuh.
Cakra membantu perjalanan kesadaran jiwa dalam mendalami spiritual.
Sebagai alat dalam penyembuhan penyakit.
Cakra mampu membangkitankan Panca indra dan pengembangan daya bhatin.
Cakra mampu menyalurkan prana untuk media penyembuhan.
Cakra bisa digunakan sebagai alat pendeteksi aenergy.
Hubungan cakra dengan prana Alam, bisa digambarkan sebagai berikut:

Prana .

Prana adalah sebenarnya sejumlah total dari seluruh energy yang terwujud di alam semesta. Semua energy itu adalah daya-daya yang ada di alam semesta dan yang mengatur kehidupan alam . Dan prana juga merupaka daya terpendam yang ada dalam diri kita yang terdpat dimana-mana. Magnet, dingin, panas, oksigen, suara, cahaya adalah manifestasi dari prana itu seniri. Semua kekuatan , semua tenaga bersumber dari sumber yang sama yaitu Atma ( Roh). Semua kekuatan pisik dan mental adalah bersumber dari prana. Sama dengan di alam semesta smua kekuatan dan daya vital bersumber dari satu Tuhan yang maha Tunggal, dengan melatih Pranayama dan mampu mengusai dalanm diri adalah modal dasar untuk mengendalikan Prana alam semesta. Dengan Pranayama kita akan bisa mengarahkan hidup kita kearah lebih baik, untuk kesehatan, ketenangan, kesuksesan dan sebagainya. Melalui pelaksanaan Pranayama, kita akan selalu menarik dan menyalurkan energy vital dari sumbernya, yaitu alam semesta kedalam diri kita, yang bias kita gunakan sesuai kebituhan kita. Di alam semest sumber Prana Adalah Matahari, semua kehidupan memperoleh asupan energy terbesarnya dari Matahari, itu kenapa dalam Pranayama Surya, ini kita arahkan pengolahan nafas kita untk terhubung dengan kekuatan energy dan cahaya Matahari itu, yang selanjutnya kita salurkan untk memelihara kesehatan, keseimbangan dan ketenangan hidup kita.

Hubungan energy itu adalah ,

Cakra mooladhara menyerap energy pertiwi/ bumi.
Cakra Swadhistana menyerap energy Air.
Cakra Manipura menyerap energy Api.
Cakra Anahata menyerap energy angin/udara.
Cakra Wishuda menyerap energy suara .
Cakra Agna menyerap energy Cahaya.
Cakra Sahasrara menyerap energy pengetahuan semesta.
Cakra sebagai tahapan kesadaran mahluk.

Dalam perjalanan spiritual , akan berakibat pada pengembangan cakra ckara . dengan berkembangnya cakra akan membawa kesadaran baru bagi manusia, Kesadaran manusia dipengaruhi sampai cakra mana dia mengembang dalam perjalanan spiritualnya. Hubungan cakra berkembang dengan naiknya kesadaran manusia dapat dilukiskan seperti ini,.

Bekembangnya Cakra Mooladhara membawa manusia pada kesadaran pisik/badan, sehat pisik. Berkembangnya cakra Swadhistana membawa manusia pada kesadaran social masyarakat/ Sehat social. Berkembangnya cakra Manipura membawa manusia pada kesadaran kreativitas/sehat kerja. Berkembangnya cakra Anahata membawa manusia pada kesadaran Cinta kasih/ sehat cinta kasih dalam hidup. Berkembangnya cakra Wishuda membawa manusia pada kesadaran Ketuhanan/ Spiritual tanpa ilusi. Berkembangnya cakra Agna membawa manusia pada kesadaran Intuisi/imaginasi, kesadaran pikiran positif. Berkembangnya cakra Sahasrara membawa manusia pada kesadaran pengetahuan semesta. Inilah gambaran Singkat hubungan cakra dengan kesadaran manusia.

Cakra sebagai penentu kesehatan Pisik.

Cakra Mooladhara
Merupakan dasar kekuatan tubuh pisik, sekaligus pelindung tubuh pisik dari energy yang bersifat negative. Pada Tubuh Cakra ini banyak berpengaruh pada,

- Kerangka Tulang –tulang,

- Urat=urat.

- Daging dan otot,

- Kwalitas Darah,

Bila Cakra mooladhara bermasalah menyebabkan sesorang akan menjadi pemalas, lemah dan sring purus asa. Dan penyakit yang timbul eperti:

- Penyakit Reumatik,

- Penyakit Tulang punggung,

- Asam urat,

- Kanker dan Demam.

- Tubuh lemah,

- Kurang semangat.

- Secara kejiwaan, cepat marah, rasa jengkel, dan emosi kurang stabil.

Cakra Swadhistana
Sifat cakra ini, mempengaruhi nafsu dan emosi dengan tingkat lebih rendah, hilangnya akal sehat, kurangnya rasa peduli, kurang percaya pada diri sendiri, kecemburuan , serakah. Untuk pisik Cakra ini mengendalikan organ tubuh seperti:

- Kemaluan,

- Uretra,

- Kandung kencing,

- Indung Telur,Sperma

- Kandung kemih.

Kalau Cakra Swadhistana mengalami gangguan, akan mengakibatkan penyakit sperti:

- inpotensi,

-Penyakit seksual,

- Haid tidak lancer,

- Kemandulan,

-Pikun.

Cakra Manipura
Cakra ini lebih banyak berpengaruh pada system pencernaan tubuh pisik dengan mengendalikan usus-usus di dalam perut. Bila Cakra ini mengalami gangguan menyebabkan berbagai penyakit Pisik seperti:

- Busung Lapar.

- Pertumbuhan Lambat,

- Mencret atau sembelit.

- Penyakit Kolik,

- Hernia atau jaringan robek.

Penyakit Secara kejiwaan seperti :

-emosional,-

-kejengkelan,

- dan kejiwaan lainnya.

Cakra Anahata.
Cakra Anahata adalah pusat pemrosesan prana, dan menyalurkannya ke cakra yang lebih tinggi dank e cakra yang lebih rendah. Cakra ini lebih banyak mengontrol keseimbangan kerja Jantung, paru –paru dan juga kelenjar thymus. Penyakit yang timbul juka Cakra ini terganggu adalah :

Secara pisik seperti:

-Penyakit jantung,

-Penyakit Darah rendah/tinggi,

-Stress,

-Pertahanan tubuh lemah.

Secara Kejiwaan penyakit yang timbul adalah:

- Kesombongan.

- Kemunafikan,

- Tamak,

- Iri hati,

- Merasa bersalah,

- Dan banyak harapan.

Cakra Wisudha.
Cakra ini berrugas mengontrol kerja organ-organ tubuh di tenggorokan seperti, batang tenggorokan, Kelenjar gondok, Parathyroid, pita suara. Bila cakra Wisudha mengalami gangguan akan menyebabkan penyakit ;

- Sakit gondok,

- Batuk pilek,

- Suara serak.

- Asma.

Cakra Agna.
Cakra ini bertugas mengntrol seluruh cakra di bawahnya, kelenjar –kelenjar dan mempengaruhi organ tubuh yang vital. Gangguan Pada Cakra ini dapat menyebabkan penyakit seperti:

- Sakit Mata.

- Sakit Kepala,

- Kanker dan kelenjar endokrin.

Cakra Sahasrara
Cakra ini adalah gerbang rohani dan spirit ketuhanan, banyak pesan rohani yang didapat kalau cara ini terbuka, Tapi kalau sampai cakra ini terganggu akan memudarkan keyakinan kita pada ke maha kuasaan Tuhan.

Cakra sebagai pemasok Warna Aura.

Cakra sebagai pusat energy yang akan selalu menarik dan mengeluarkan energy , energy yang ditarik dan dikeluarkan seperti energy pertiwi, air, api, udara,suara, sinar dan spiritual rohani. Nah khusus mengenai energy Sinar, Setiap cakra akan mengeluarkan sinar dengan warna masing masing sampai keseluruh tubuh dan samapi dilapisan tubuh sehingga akan menunjukan warna aura pada seseorang, Cahaya Warna Merah akan keluar dari cakra mooladara menyebakan aura warna merah , Warna Jingga akan keluar adari cakra Swadhistana akan menyebabkan Aura warna Jingga pula, Warna kuning akan keluar dari cakra Manipura akan menyebabkan Aura warna kuning pula, , Warna hijau akan keluar dari cakra Anahata akan menyebabkan Aura warna hijau pula, , Warna Biru akan keluar dari cakra Wisudha akan menyebabkan Aura warna biru pula, ,Warna Nila akan keluar dari cakra Agna akan menyebabkan Aura warna nila pula, ,Warna Putih atau Emas akan keluar dari cakra Sahasrara akan menyebabkan Aura warna putih dan emas pula, ketujuh Wrana cahaya ini akan napak pada Aura seseorang karena cakra terus bekerja,. Kalau seimbang Cakra warna aura akan Nampak pelangi atau domonan putih, tapi kalau satu saja yang domonan, Warna aura akan dominan hanya satu saja. Dan Aura juga akan menunjukan kesehatan seseorang karena keaktifan cakra masing masi

KUNDALINI.

Belakangan ini dapat kita temukan berbagai tulisan atau pengajaran mengenai pembangkitan kundalini dengan cepat tanpa memperhatikan aspek lain yang sebenarnya sangat menentukan, yaitu pembentukan watak dan peningkatan spiritualitas, karena tanpa itu pembangkitan kundalini yang di agungkan itu akan berubah menjadi petaka bagi praktisinya, apalagi kalau itu dilakukan tanpa bimbingan seorang Guru Sejati tahap demi tahap, atau bahkan dengan kurang mendalam dan secara serampangan seseorang meramu sendiri tekniknya dari berbagai buku atau dari berbagai perguruan dan kemudian mengajarkannya kepada orang lain. Inilah yang menyebabkan terjadinya berbagai sindroma kundalini yang sangat sulit dipulihkan.
Kundalini sering disebut sebagai ular api. Ia adalah kekuatan yang amat hebat yang berada dalam tubuh manusia. Energi ini berada dalam semua tataran alam. Seperti halnya prana yang keberadaannya antara lain berhubungan dengan sinar matahari, penelitian kegaiban menunjukkan bahwa kundalini rupanya berhubungan dengan kekuatan di dalam pusat bumi. Jelaslah bahwa selain memerlukan prana, kita juga memerlukan kundalini untuk keperluan evolusi jiwa. Kita membutuhkan keduanya, tetapi bila salah satu di antaranya berlebihan atau kurang, maka hal ini dapat mengakibatkan bahaya yang sangat serius. Itulah sebabnya ada risiko yang cukup besar dalam membangkitkan kundalini, terutama bila praktisinya belum suci dan murni. Kita sudah banyak mendengar tentang kundalini serta bahaya pembangkitan sebelum waktunya. Dan apa yang banyak kita dengar itu memang ada benarnya. Ada bahaya yang benar-benar serius dalam membangkitkan aspek dari energi hebat ini sebelum ia memperoleh kesucian hidup dan pikirannya. Hanya dengan memperoleh kesucian hidup dan kesucian pikiranlah manusia dapat selamat bila ia ingin membangunkan kekuatan yang begitu hebat ini.

Banyak orang mengira bahwa kundalini benar-benar tidur dan tidak aktif. Tapi sebenarnya kundalini memiliki peranan yang amat besar dalam kehidupan manusia. Dia secara terus menerus memberikan kehidupan pada stiap mahluk hidup.

Seperti halnya semua energi yang lain, kundalini sendiri tidak tampak dengan mata biasa. Dalam tubuh manusia, kundalini menempatkan dirinya dalam suatu wadah berbentuk bola berongga konsentris yang terbuat dari zat astral dan eterik, yang satu berada dalam yang lainnya. Nampaknya terdapat tujuh bola konsentris seperti itu di dalam cakra dasar, di sekitar tulang ekor. Pada orang biasa energi ini aktif pada bagian terluar bola-bola ini. Di dalam bola-bola lainnya energi itu “tertidur”.

Kundalini sering digambarkan sebagai dewi dalam berbagai kitab yoga, indah berkilau seperti kilat sedang tidur di dalam cakra dasar, seperti seekor ular yang melingkar tiga setengah lingkaran melilit linga svayambhu dan menutupi pintu susumna dengan kepalanya. Walaupun dia tertidur dikatakan bahwa “Kundalini memelihara kehidupan semua makhluk”.

Pada saat kebangkitannya, jalan yang dilaluinya berbentuk spiral, berbelok-belok naik. Kebangkitan kundalini ini juga akan mengaktifkan kesadaran yang lebih tinggi sehingga alam-alam yang lebih tinggi akan terbuka nampak dihadapan kita secara berurutan.

Pada kebanyakan orang, kundalini berada di dasar tulang punggung dalam keadaan tidur, dan keadaan seperti ini memang jauh lebih baik daripada membangkitkkannya sebelum orang tersebut berkembang moralitasnya, dan sebelum pikiranya cukup bersih untuk dapat menangani energi itu tanpa terkena bahaya. Kemauan juga harus kuat untuk dapat menguasai energi itu.

Hendaknya orang jangan mencoba membangkitkan kundalini tanpa bimbingan seorang Guru yang amat mengerti persoalannya dan yang mendapat penugrahan untuk ini, karena bahaya yang ditimbulkan akibat pembangkitan yang salah amat serius dan nyata. Bahaya itu ada yang murni dan bersifat fisik dan juga batin. Gerakan kundalini tanpa kontrol selain merusak tubuh pisik dan juga bisa merobek laipasan tubuh halus. Salah satu efek pembangkitan kundalini secara salah yang biasa muncul adalah api kundalini yang mengalir ke bawah dan bukannya ke atas. Dengan begitu merangsang nafsu-nafsu rendah demikian kuatnya sampai tingkat yang tidak mungkin lagi terbendung. Orang itu berada di hadapan kekuatan yang dahsyat seperti seorang perenang menghadapi mulut ikan hiu sendirian dengan tangan kosong. Orang seperti itu menjadi setengah manusia setengah binatang, raksasa keburukan, karena berada dalam cengkeraman kekuatan berjenis buruk yang terlampau kuat untuk dapat dilawan oleh kekuatan manusia biasa. Orang yang membangkitkan kundalini sebelum waktunya bisa saja memperoleh kekuatan gaib yang luar biasa, tapi kekuatannya itu menghubungkannya dengan evolusi dari tingkat rendah yang seharusnya dihindari oleh setiap manusia. Dan untuk membebaskan diri dari perbudakan itu dapat membutuhkan lebih dari satu inkarnasi.

Selain itu, pembangkitan kundalini sebelum waktunya akan mengintensifkan semua sifat manusia, mengaktifkan sifat jahat; lebih mudah daripada sifat mulia. Misalnya ambisi seseorang dalam badan mental yang sangat cepat terbangkitkan dan segera membengkak keluar badan. Kundalini dapat membuat daya intelek menjadi sangat intensif, tapi di waktu yang sama dapat menimbulkan kebanggaan abnormal bersifat kesetanan, yang tidak mungkin dapat diperkirakan.

Memang kurang bijaksana kalau seseorang mengira bahwa ia sanggup menghadapi kekuatan yang mungkin timbul dalam dirinya. Ini bukan energi biasa tapi energi yang tidak dapat dibendung. Yakinlah bahwa tidak seorang pun boleh membangkitkan kekuatan itu tanpa bimbingan seorang Guru Yang mendapat Panugrahan sujati. Jika kekuatan itu aktif tanpa disengaja, seharusnya ia minta nasehat kepada orang yang mengerti persoalan itu dengan segera. Sekali lagi, jangan mencoba-coba membangkintkan kekuatan yang dahsyat ini tanpa pengawasan Guru ahli yang akan mengawasi semua tahapannya. Kekuatan kundalini merupakan kenyataan yang hebat, salah satu kenyataan mendasar di alam semesta. Daya ini benar-benar tidak dapat dianggap sebagai permainan, karena mencobanya tanpa pengertian yang mendalam lebih berbahaya daripada seorang anak yang bermain-main dengan bahan peledak. Dalam hal seperti itu, orang sering mengira bahwa bagi dirinya pasti ada perkecualian hukum alam, bahwa akan terjadi campur tangan Tuhan yang akan menyelamatkan dirinya dari perbuatan main-main itu. Yakinlah bahwa hal seperti itu tidak mungkin terjadi, seperti seorang yang secara ceroboh menyulut bahan peledak, sangat mungkin untuk menjadi korban yang pertama. Hal seperti ini berlaku bagi setiap kasus tanpa kecuali, karena dalam kerja Hukum Agung Alam Semesta tidak ada yang disebut dengan pilih kasih. Ingatlah pepatah yang sering diucapkan.Banyak orang merasa yakin bahwa dia sudah siap memperoleh pelajaran yang tinggi tanpa bekerja keras terlebih dahulu dengan sabar melalui pembentukan watak. Perbaikan karakter harus ditempuh terlebih dahulu, kemudian Guru akan memberitahu kapan dia siap melakukan pembangkitan kundalini yang dahsyat ini.

Kadang-kadang dapat terjadi pembangkitan lapisan api dari kundalini secara spontan sehingga terasa sedikit hangat, bahkan dapat bergerak dengan sendirinya. Bila ini terjadi dapat mengakibatkan rasa sakit yang luar biasa, karena salurannya belum siap untuk maksud ini, sehingga api ini harus membakar banyak sampah eterik yang menghalangi proses perjalanannya. Bila kundalini bangkit dengan sendirinya atau bangkit tanpa disengaja, biasanya dia mengalir ke atas mengikuti arah yang sudah diambil oleh penjelmaan terendah dan terhalus. Bila mungkin, seharusnya kita menggunakan daya kemauan kita untuk menahan gerakannya. Dan bila tidak berhasil, kita tidak perlu menjadi cemas.

Api ular mungkin akan memancar keluar melalui kepala dan terlepas ke dalam atmosfir di sekelilingnya dan biasanya hal ini tidak mengakibatkan kerugian apa-apa kecuali adanya sedikit rasa lemah di tubuh. Orang mungkin hanya akan kehilangan kesadaran untuk sementara saja. Bahaya yang benar-benar mengerikan bukannya berhubungan dengan mengalirnya api kundalini ke atas, tetapi oleh adanya kemungkinan mengalirnya api kundalini ke bawah dan ke dalam.

Banyak orang berkata bahwa penguasaan yang sempurna atas yoga tidak bisa dicapai dalam satu kehidupan. Karena itu penguasaan kundalini harus diulang pada setiap inkarnasi, karena alat-alat itu diganti pada setiap inkarnasi. Tetapi sekali seseorang berhasil menguasainya maka akan lebih mudah dalam melakukan pengulangan itu. Jika seseorang telah menjadi murid dari seorang Guru Sejati dan belum mencapai kesempurnaan dalam hidup ini, maka sang Guru akan menuntun dan mengarahkan jiwa si murid sehingga pada kelahiran berikutnya dia berada pada kondisi yang memungkinkannya menyempurnakan kemajuan rohaninya. Inilah tanggung jawab berat seorang Guru Sejati yang bertanggung jawab atas panugrahan guru yang dengan penuh ketulusan yang tanpa pamrih, dan tanpa pengingkaran, dia tidak akan berhenti membimbing siswanya sebelum dia mencapai tujuan tertinggi.

Bila sudah kundalini terbangkitkan, dia haruslah dikuasai benar-benar, dan harus digerakkan melewati pusat-pusat dengan urutan tertentu sesuai dengan perbedaan jenis orangnya. Gerakan ini juga harus dilakukan dengan cara yang khusus supaya memperoleh hasil yang memuaskan.

Jika kundalini dibangkitkan dengan benar di bawah petunjuk Guru Sejati yang menerima panugrahan, maka kebangkitan kundalini itu akan memberi berkah dengan semua pencapaian kerohanian sejati. Kebangkitan itu memberi pencerahan dan kesadaran rohani yang agung, mengantarkannya menuju pencapaian samadhi yang tertinggi (nirvikalpa samadhi), dan sekaligus memberi penguasaan atas segala sakti. Ini kenapa buku ini, ditulis, agar kita melakukan pendekatan selalu dengan rasa bhakti, sebagai tujuan yang akan menghantarkan bangkitnya kesadarn kundalini. Bukan di tekankan pada kundalini sebagi tujuan. Sehingga meremehkan arti sebuah sikap dalam sembahyang.

Untuk Apa kundalini yang telah bangkit ini.

Secara Garis besar Kundalini ini, akan sangat berpengaruh positif pada kesehatan, kedamaian dan kaesadaran hidup mahluk . Sebab Kundalini ini, akan melakukan pengaktifan energy positif tiap cakra dan menetralkan setiap energy negative yang adal dalam setiap cakra, sehingga akan berhimbas pada terbentuknya daya daya positif tubuh dan mental. Sehingga mahluk akan menjalani hidup lebih Damai dan penuh anugrah kebahagiaan dan kesejahtraan.

Bagaimana Proses yang terjadi, Dalam naiknya energy ini,? Bisa digambarkan sebagai berikut:

Proses mengalirnya Kundalini dapat di gambarkan sebagai berikut. Kundalini akan terbuka di tempat nya bersemayam dan akan begerak naik membersihkan setiap Cakra yang dilewatinya, ketoran cakra cakra akan di bakar , bergerak dari moodahara cakra, naik disetiap cakra di atasnya sampai di sahasrara cakra dan keluar di ubun ubun. Semua kotoran Pisik dan bhatin di netrakan turun menuju pertiwi, dan dengan ini akan berakibat energy posit di peliharan, kemurnian dan kesucian di pelihara oleh Nya. Dengan bangkitnya Kundalini, menuju:

Mooladara Cakra, Energy postitf dan negative di Mooladara Cakra di selaraskan dan ketoran energy di Bakar, sehingga cakra mooladara menjadi bersih dan penuh energy murni, sehingga secara pisik, penyakit yang ditimbulkan secara pisik disembuh kan seperti, Penyakit Reumatik,

- Penyakit Tulang punggung,

- Asam urat,

- Kanker dan Demam.

- Tubuh lemah,

- Kurang semangat.

- Dan penyakit kejiwaan, cepat marah, rasa jengkel, dan emosi kurang stabil. Juga disembuhkan.

Disamping itu cakra akan selalu member asupan energy pertiwi untuk memperbesar kemampuan cakra, kita menjadi memahami manfaat Badan psisik kita dan selalu menjaga dan memelihara badan kita sehingga menjadi suci dan selalu bersih sebagai stana Para Dewa, Mooladara Cakara kalau sudah mekar dan suci otomatis akan sebagi stana Dewa Brahma, Genesa, Dewi laksmi dan Dewi Uma, sehingga vibrasi kedewataan akan terasa pada Badan pisisk kita dan berpengaruh pada lingkungan social kita dan masyarakat.

Selanjutnya Naiknya Kundali ke Swadhistana Cakra, Energy postitf dan negative di Swadhistana Cakra di selaraskan dan ketoran energy di Bakar, sehingga cakra ini menjadi bersih dan penuh energy murni, sehingga secara pisik, penyakit yang ditimbulkan secara pisik disembuh kan seperti,

- inpotensi,

-Penyakit seksual,

- Haid tidak lancer,

- Kemandulan,

Dan secara kejiwaan penyakit pikun.

Disamping itu cakra akan selalu member asupan energy air untuk memperbesar kemampuan cakra, kita menjadi memahami , dan kesadaran naik di kesadaran social kontak, dan cakra selalu bersih dan suci sebagai stana Para Dewa, Swadhistana Cakra kalau sudah mekar dan suci otomatis akan sebagai stana Dewa Indra, Dewa Baruna, Dewa Wisnu dan Dewi Kakini, sehingga vibrasi kedewataan akan terasa pada hubungan social kita dan berpengaruh pada lingkungan social kita dan masyarakat.

Selanjutnya Naiknya Kundali menuju Manipura Cakra, Energy postitf dan negative di Manipura Cakra di selaraskan dan ketoran energy di Bakar, sehingga cakra ini menjadi bersih dan penuh energy murni, sehingga secara pisik, penyakit yang ditimbulkan secara pisik disembuh kan seperti,

- Busung Lapar.

- Pertumbuhan Lambat,

- Mencret atau sembelit.

- Penyakit Kolik,

- Hernia atau jaringan robek.

Penyakit Secara kejiwaan seperti :

-emosional,-

-kejengkelan,

- dan kejiwaan lainnya.

Disamping itu cakra akan selalu member asupan Api untuk memperbesar kemampuan cakra, kita menjadi memahami , dan kesadaran naik di kesadaran kerja dan kreativitas, dan cakra selalu bersih dan suci sebagai stana Para Dewa. Manipura Cakra kalau sudah mekar dan suci otomatis akan sebagai stana Dewa Agni, Dewa Surya, Dewa Rudra dan Dewi Lakini, sehingga vibrasi kedewataan akan terasa pada Akitivitas dan kreativitas kita dan berpengaruh positif pada lingkungan social kita dan masyarakat.

Selanjutnya Naiknya Kundali menuju Anahata Cakra, Energy postitf dan negative di Anahata Cakra di selaraskan dan ketoran energy di Bakar, sehingga cakra ini menjadi bersih dan penuh energy murni, sehingga secara pisik, penyakit yang ditimbulkan secara pisik disembuh kan seperti,

-Penyakit jantung,

-Penyakit Darah rendah/tinggi,

-Stress,

-Pertahanan tubuh lemah.

Secara Kejiwaan penyakit yang timbul adalah:

- Kesombongan.

- Kemunafikan,

- Tamak,

- Iri hati,

- Merasa bersalah,

- Dan banyak harapan.

Disamping itu cakra akan selalu member asupan Angin/udara untuk memperbesar kemampuan cakra, kita menjadi memahami , dan kesadaran naik di kesadaran Bhakti /cinta kasih tulus iklas, dan cakra selalu bersih dan suci sebagai stana Para Dewa. Anahata Cakra kalau sudah mekar dan suci otomatis akan sebagai stana Dewa Iswara, Dewa Vayu, Dewa Kama dan Dewi Laksmini dan Dewi Ratih, sehingga vibrasi kedewataan akan terasa pada Energy cinta kasih kita meningkat menjadi cinta kasih semesta dan berpengaruh positif pada lingkungan social kita dan masyarakat dan cinta kasih kita bisa dirasakan oleh segala mahluk.

Selanjutnya Naiknya Kundali menuju Wisudha Cakra, Energy postitf dan negative di Wisudha Cakra di selaraskan dan ketoran energy di Bakar, sehingga cakra ini menjadi bersih dan penuh energy murni, sehingga secara pisik, penyakit yang ditimbulkan secara pisik disembuh kan seperti,

- Sakit gondok,

- Batuk pilek,

- Suara serak.

- Asma.

- Dan penyakit kejiwaan , spiritual dengan ilusi bisa di hilangkan.

Disamping itu cakra akan selalu member asupan Suara untuk memperbesar kemampuan cakra, kita menjadi memahami , dan kesadaran naik di kesadaran Ketuhanan , dan cakra selalu bersih dan suci sebagai stana Para Dewa. Wisudha Cakra kalau sudah mekar dan suci otomatis akan sebagai stana Dewa Sada Siwa dan Dewi Gauri, sehingga vibrasi kedewataan akan terasa pada Energy suara kita menjadi penuh vibrasi kesucian dan berpengaruh positif pada lingkungan social kita dan masyarakat dan Suara yang kita ucapan terasa penuh kharisma dirasakan oleh segala mahluk.

Selanjutnya Naiknya Kundali menuju Agna Cakra, Energy postitf dan negative di Agna Cakra di selaraskan dan ketoran energy di Bakar, sehingga cakra ini menjadi bersih dan penuh energy murni, sehingga secara pisik, penyakit yang ditimbulkan secara pisik disembuh kan seperti,

- Sakit Mata.

- Sakit Kepala,

- Kanker dan kelenjar endokrin.

- Dan Daya bhatin akan semakin terkomsentrasi dan terarah, imaginasi dan intusi bertambah kearah ketuhanan.

Disamping itu cakra akan selalu member asupan cahaya untuk memperbesar kemampuan cakra, kita menjadi memahami , dan kesadaran naik di kesadaran Ketuhanan , dan cakra selalu bersih dan suci sebagai stana Para Dewa. Agna Cakra kalau sudah mekar dan suci otomatis akan sebagai stana Dewa ParamaSiwa dan Dewi Kakini, sehingga vibrasi kedewataan akan terasa pada Energy Bhatin kita menjadi penuh vibrasi kesucian dan berpengaruh positif pada lingkungan social kita dan masyarakat dan Ide yang kita punya terasa banyak dan tanpa batas dirasakan oleh lingkungan kita dan untuk perjalanan hidup kita.

Selanjutnya Naiknya Kundali menuju Sahasrara Cakra, Energy postitf dan negative di Sahasrara Cakra di selaraskan dan ketoran energy di Bakar, sehingga cakra ini menjadi bersih dan penuh energy murni, sehingga Kesadaran kita diarahkan ke spiritual dan selalu mendapat tuntunan Rohani

Disamping itu cakra akan selalu member i pengetahuan semesta untuk memperbesar kemampuan cakra, kita menjadi memahami , dan kesadaran naik di kesadaran Ketuhanan , kesemestaan dan cakra selalu bersih dan suci sebagai stana Para Dewa. Sahasrara Cakra kalau sudah mekar dan suci otomatis akan sebagai stana Dewa Siwa dan Dewi Amakala, sehingga vibrasi kedewataan akan terasa pada Energy Bhatin kita menjadi penuh vibrasi kesucian dan berpengaruh positif untuk digunakan penyelidikan rahasia semesta Alam.

Disamping pengaruhi kesehatan kita, cakra sujatinya juga mengeluarkan warna masing masing, semakin rendah energy cakra warnanya akan semakin redup, semakin kuat energy cakra warnanya akan semakin kuta dan terang, begitu juga semakin kotor energy cakra warna akan semakin gelap dan semakin kuata energy cakra warnanya akan semakin terang. Wrana ini emnyebar keseluruh tubuh dan sampai kelapisan tubuh kita yang paling luar, inilah yang disebut lapisan Aura dan warna aura, Cakra mooladara akan menyebarkan warna merah, swadhistana cakra akan menyebarkan warna jingga, Manipura cakra akan menyebarkan warna kuning, Anahata cakra akan menyebarkan warna hijau, wisuddha cakra akan menyebarkan warna biru, Agna cakra akan menyebarkan warna nila, Sahasrara cakra akan menyebarkan warna ungu. Dengan menyebarnya warna ini sampai ke luar tubuh akan memperlihatkan warna pelangi di aura kita, Warna pelangi ini akan semakin bersih kalau sering kita melakukan sembahyang dengan tahapan panca sembah yang benar dan berkelanjutan, sehingga Aura semakin bersih dan menjadi putih teraang. Aura inilah sebagai lapisan pelindung kita yang didukung oleh energy cakra-cakra, untuk membentengi diri dari pangaruh negatip luar atau serangan penyakit dari luar.

V.Panca Sembah adalah Sikap efektip pembangkitan Kundalini.

Semestinya kita melakukan panca sembah dengan mengikuti semua tahapan persiapan sampi akhir dengan konsentrasin penuh dan mantap, Panca sembah bagaikan sebuaha cara meditasi kesadaran diri untuk mencapai realisasi diri. Dalam panca sembah kita dalam persiapan dupa , air dan bunga sudah membingbing kita kekemantapan bhatin, selanjutnya kita akan melakukan Asana, kita memilih Asana yang ditentukan Vajrasana untuk perempuan dan silasana , Siddhasana dan Padmasana untuk laki-laki, Padasana untuk keduanya. Asana adalah meditasi atau oonsentrasi kemantapan pada sikap badan, coba lakukan dan rasakan dengan pelan dan penuh kenikmatan, luruskan tulang punggung, kalau bisa kita menjadi Asanajaya hanyut dalam sikap yang kita pilih, dalam asana ini kita akan melakukan pembirsehan badan dan penucian badan, badan akan terasa lebih nyaman kalau kita sudah bisa melampaui sikap badan ini dan menjiwai Asana ini. ini bearti kita sudah mampu mengontrol badan sebagai persiapan selalnjutnya. Setelah kita mampu asana jaya, menjiwai Asana atau sikap badan, selanjutnya kita melakukan pranayama, mengontrol, membersihkan jalannya prana di tubuh kita, memasukan jiwa dalam nafas, dan merasakan aliran nafas, mengendalikan jalannya nafas adalah sikap pranayama. Lakukan pelan pelan dan selembut kita mampu sitap tarikan , penahanan dan pengeluaran nafas rasakan dengan penuh jiwa, Otomatis semua nadhi-nadhi yang ada dan semua system cakra akan mulai dibuka dan dibersihkan, jalur jalur energy di perlebar dan di bersihkan. Pranayama sujatinya kalau disadari adalah pembersihan diri dengan prana energy vital alam semsta. Dalam Tahap ini kita bermditasi dalam nafas dan prana. Selanjutnya kita melakukan sikap Kara sudhamam, yaitu pembersihan tangan, tangan diiabaratkan symbol Dasa indra, Tangan kanan Panca budhindria, Tangan kiri Panca Karmendria. Kesepulh indra kita harus kita bersihkan, Lakukan pengasapan tangan dan lakukan proses pembersihan tangan dengan mengikuti ucapan mantra yang telah ada, kita juga selalu menyucikan indra indra sebagai persiapan menuju alam kedewataan, tanpa bersihnya indra dan lenyapnya keinginan pribadi, akan sangat mustahil sembahyang yang kita lakukan memberikan manfaat yang membawa kekemajuan spiritual kita apalagi akan membangkitakan Kundalini. Selanjutnya setelah badan , energy dan indra kita sucikan baru kita melakuakan pemujaan , pertama melakukan Puja Tri Sandya, Puja Tri sandya, akan mengarahakn Jiwa kita pada kekesadaran kosmic, Bhuana agung bhuana alit, Kita akan memuja Hyang Widhi dan segala cipataanya, menyadari segala ciptaan adalah kekuatan Hyang widhi, dan menyadri pula kita juga adalah kekuatan hyang widhi, melalui kekuatanya ini kita memohon kecemerlangan dan cahaya kesucian, memohon terhapusnya segala dosa baik sengaja dan tak sengaja kita lakukan, memohon pembersihan lahir dan bhatin berkat cahaya kecemerlangan Hyang widhi, menyadari kita adalah bagian dari cipataan beliau, menyadari diri kita adalah sama sama hamba Nya dengan mahluk lainnya, bersama sama kita menyucuiakan ala mini atas kekutannya, sehingga kedamaian hati dan pikiran merasuki Jiwa kita karena disucikan oleh kekuatan Nya, Memohon ampunan atas ucapan kita, meomohon ampunan atas pikiran kita , emomohon ampunan atas perbuatan kita, dengan sikap dan Jiwa seperti inilah kita akan mengikis semua karma karma buruk dalam hidup kita. Dan selanjutnya kedamaian semesta akan menghampiri kita dan menuntun hidup kita selalu.Proses selanjutnya, kita akan di arahkan menyembah kedalam diri, sebab untuk menuju kesempurnaan kedalam dan keluar, kita memuja Sang Atma yang selalu sebagai guru, sebagi penuntun dan sebagai pelindung kita dalam hidup yang sujatinya adalah Hyang Widhi dalam diri. Kita sucikan pengaruh pengaruh buruk pikiran, hati dan sikap kita yang mengenai Sang Atma, sehingga Sang Atma yang ada dalam diri kita selalu bersinar suci dalam hidup kita sehari hari, Kita disadarkan bahwa Hyang Widhi ternyata ada dalam diri dan tubuh kita adalah setana Hyang widhi, jadi seharusnya selalu disucikan. Setrusnya kita melakukan pemujaan kehadapan Dewa Surya sebagai penguasa kekuatan energy kehidupan, sebagai kuasa sinar semesta dan sebagai menguasa Sang Waktu, berwujud Sang Hyang Radityam Sang Hyang Aditya dan Sang kala. Kita harus selalu menserasakan diri dengan kekuatan ini. Dengan menyembahnya. Bermeditasi kepada Dewa Surya, sinar kecemerlangan akan melindungi diri kita, Dilanjutkan lagi dengan memuja Istha Dewata , yaitu melakukan pemujaan khusus sesuai , kekuatan masing masing, dan sesuai Dewa yang kita inginkan memberikan anugrah saat itu. Anugrah dan panugrahan spiritual akan turun dari para Dewata Dewati, sebagai berkah yang dapat kita gunakan dalam hidup., jangan tak percaya akan hal ini, dan jangan pula Ragu untuk melakukannya, kesadaran Jiwa sangat penting. Selanjutanya memohon penugrahan untuk keselamatan, kesehatan, kesucian dan spiritual hidup kita. Sebagai penutup, kita dengan hati tulus dan iklas, memanjatkan ucapan terimaksih kepada Hyang Widhi dan segala Dewatanya. Tutup dengan menebarkan kedamaian semesta, Damai dalam hati, damai di sekala dan damai di niskala. Dengan melakukan Tahapan ini, lengkap sudah kesadaran kita , dan lengkap pula hubungan kita dengan pencipta dan ciptaanya, pengaruh postif akan dating dari segala arah menuju ke diri kita. Inilah sebagai jalan kesadaran Kundalini mulai bangkit, enrgy Kundalini bersifat api sehingga disimbulkan dengan ular api, kalau sudah api dimana –mana akan selalu naik sifatnya, begitu juga dalam diri kita, melakukan pembangkitan kundalini, tidak usah kita paksakan yang perlu adalah lakukan pembersihan jalannya kundalini dan momohon restu para Dewata, niscaya Kundalini bukan hanya sebagai teori tanpa praktek, tapi kundalini akan menjadi pengalaman hidup.

Yang paling penting untuk diperhatikan, untuk pembangkitan ini, dalam Panca Sembah;

Jangan melakukan sembahyang tergesa gesa.
Lakukan persiapan diri baik lahir maupun bhatin.
Asana lakukan denga tegak dan tulang pungung lurus.
Pranayama lakukan dengan penuh rasa , lembut dan halus.
Rasakan setipa getaran dalam mantra yang didengar.
Rasakan penyatuan dengan setiap Tahapan panca sembah.
Lakukan dengan tenag dan rasa damai.
Dan sebagai akhir hening sejenak merasakan aliran energy di tulang punggung, sebagai tanda bangkitnya Kundalini.
Itulah gambaran bagaimana efektipnya Panca Sembah untuk kebangkitan kundalini, yang sebanrnya kita sudah lakukan sehari –hari tapi tanpa menyadari kegunaanya , sehingga dalam sembahyang terjadi kejar kejaran waktu, dan sikap yang kurang menunjang, dan nafas yang kurang diperhatikan, sehingga sering kita sembahyang tak mampu mengubah sikap hidip kita menjadi lebih baik, sehingga semua proses menjadi sia –sia. Mudah-mudahan uraian yang singkat ini, bisa berguna untuk smuanya, dan paling penting bisa meningkatkan sikap beragama kita dalam kehidupan masing –masing.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar